Mohon tunggu...
Agustina Utami
Agustina Utami Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Antihoaks Sang Pendidik

6 Oktober 2017   20:06 Diperbarui: 6 Oktober 2017   20:36 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangkis Hoax dengan Filosofi Jawa Ojo Kagetan Ojo Gumunan Tetep Eling lan Waspodo

Oleh : Agustina Dyah Wiji Utami, S.Th


Berapa media sosial yang ada di smartphone anda?               

Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi berfikir, berdebat, menemukan teman yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas.  Intinya menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri di media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.(Antony Mayfield)               

Pertumbuhan media sosial didukung dengan teknologi internet dan smartphone yang semakin canggih menjadikan dunia berada dalam satu genggaman di mana setiap orang dapat saling bertukar informasi apapun dari belahan bumi manapun. Produsen-produsen gawai berlomba-lomba menawarkan produk-produk telepon yang semakin hari semakin smart baik dalam bentuk tablet, phablet  atau apalah namanya. Masalahnya apakah pengguna gawai tersebut juga semakin smart atau justru sebaliknya.

Mari kita buktikan, saat ini banyak orang yang suka tersenyum sendiri dengan gawainya tetapi tidak tersenyum dengan orang yang ada di sebelahnya. Coba perhatikan kalau dulu ketika orang mengobrol terdengar suaranya tetapi saat ini ketika orang mengobrol tidak terdengar suaranya. Dulu di tempat-tempat umum seperti di dalam moda transportasi umum orang bertegur sapa tetapi sekarang semua orang sibuk dengan gawainya masing-masing.

Jangankan di tempat umum dengan orang-orang yang tidak dikenal, di tengah-tengah orang-orang yang dikenal saja, misal dalam acara keluarga, silaturohim, rapat bahkan dalam kegiatan ibadah pun orang masih disibukkan dengan gawainya. Saat gawainya tertinggal seolah-olah belahan jiwanya yang tertinggal dan dunia kiamat. Ironis sekali ketika kekuatan smarphone yang begitu cerdas telah mencengkeram erat penggunanya. Semua orang sibuk dan asyik dengan BBM-nya, WA-nya , Line-nya, Facebook-nya, Twitter-nya, Instagram-nya, Youtube-nya bersama dengan orang-orang yang ada nun jauh di sana dan kadang mengabaikan orang-orang yang ada di sebelahnya.               

Saya tidak anti media sosial, media sosial memudahkan komunikasi kita, memudahkan pekerjaan kita, memudahkan kita dalam menerima ataupun memberikan informasi.  Namun demikian orang langsung percaya dan menganggap jika informasi apapun yang ia terima di media sosialnya itu benar. Hati-hati, banyak orang-orang  tidak bertanggung jawab yang menebarkan berita-berita tidak benar seperti ujaran kebencian, isu-isu SARA yang tidak benar, mendeskreditkan seseorang, informasi kesehatan yang salah, lowongan pekerjaan yang palsu, dan sebagainya. Semua itu disebut HOAX alias berita bohong, berita palsu yang tidak terbukti kebenarannya.

Hoax penuh dengan dusta, mengatakan hal yang tidak benar dengan maksud untuk menyesatkan, di dalam berita hoax mengandung perpecahan antar manusia dan segala kejahatan dapat muncul darinya. Dengan berita hoax dapat membawa kemalangan bagi orang yang mempercayai berita tersebut, melumpuhkan kepercayaan antara manusia bahkan merobek-robek jaringan hubungan sosial. Atas dasar prinsip ini, maka kita ketahui bahwa pada dasarnya perbuatan menyebarkan dusta/ berbohong dalam bentuk apapun  dan melalui media  manapun secara mendasar harus ditolak. 

Hoax dapat menimbulkan masalah karena mengandung informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, kemudian diperbincangkan di media sosial akhirnya muncullah keresahan dalam masyarakat. Kecepatan penyampaian informasi melalui media sosial yang menjadikan berita-berita hoax wara --wiri dengan mudah di media sosial kita. Apalagi jika yang membagikan berita tersebut adalah seseorang yang menjadi pemimpin di grup ataupun kelompok media sosial tersebut maka akan banyak yang percaya dan ia akan  membagikan berita tersebut kepada komunitasnya yang lain pula dan seterusnya seperti multi level marketing yang menggurita.

Bahkan saat ini sedang marak yang namanya viral yaitu menjadikan sebuah berita sebagai trending topik yang dibahas di media sosial, trend memviralkan sebuah berita menjadikan orang-orang berlomba-lomba untuk untuk membagikan berita tersebut ke semua media sosial yang dimilikinya, share sana share sini dan akhirnya semua media sosial penuh dengan berita tersebut. Jika berita tersebut benar tidak menjadi masalah justru berita tersebut dapat membuka wawasan dan pencerahan baru buat sang pembaca, tapi jika berita tersebut hoax dan terlanjur dipercaya ... wahh bisa celaka.

Jelas berita hoax pasti membawa dampak negatif bagi kehidupan sosial masyarakat dan juga pada kehidupan pribadi seseorang. Munculnya berita bohong atau hoax yang menjamur di media sosial  dikarenakan rendahnya literasi masyarakat terhadap informasi yang tersaji di media sosial. Di era smartphonejangan phonenya saja yang smart tetapi penggunanya juga harus smart. Kuncinya adalah literasi dan kecerdasan masyarakat dalam menyaring informasi. Jangan sampai menelan mentah-mentah konten apa pun yang tersaji di media sosial, termasuk konten berita-berita hoax.  Kita harus pandai mengidentifikasi setiap informasi yang ada di media sosial supaya tidak terjebak dalam perangkap berita hoax.               

Dimulai dengan membaca berita secara kritis. Cermati baik-baik judul dan isi berita ataupun informasi yang kita terima di media sosial kita. Seringkali berita hoax diawali dengan judul yang sangat menarik, bombastis dan kontroversial tetapi isi dari beritanya tidak jelas dan kadang tidak relevan dengan judulnya. Kemudian periksalah sumber dari berita tersebut, berita hoax jelas tidak akan mencantumkan sumber yang jelas, cek kebenarannya dan katakan tidak pada berita hoax, perhatikan alamat situs dari berita tersebut apakah itu situs resmi atau tidak, situs milik lembaga pemerintah, lembaga swasta atau pribadi. Pastikan dan identifikasi apakah berita yang kita terima itu fakta atau opini, jika berita itu fakta otomatis akan disertai dengan bukti-bukti dan sumber yang jelas, jika itu hanya sebuah opini berarti berita tersebut hanyalah hasil dari pendapat pribadi seseorang.               

Bagi saya secara pribadi gawai merupakan piranti yang mendukung pekerjaan dan kehidupan sosial saya. Tak dapat dihindari banyak berita hoax yang setiap saat mampir di media sosial yang saya gunakan. Ketika menerima berita apapun di media sosial  saya akan memilah berita, jika berita tersebut tidak ada hubungannya dengan minat dan pekerjaan, saya abaikan. Jika berita tersebut saya minati maka saya akan membacanya dengan cermat dan mengecek kebenarannya, tidak latah share berita kepada teman dalam media sosial, melakukan literasi media mosial dalam kegiatan belajar mengajar yang saya lakukan, mengajar anak supaya cerdas dalam memfungsikan dan memanfaatkan media sosial bagi kehidupan.               

Dalam panduan Gerakan Literasi Sekolah, literasi pada awalnya dimaknai 'keberaksaraan' dan selanjutnya dimaknai 'melek' atau 'keterpahaman'. Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya untuk menumbuhkan budi pekerti mulia. Pada langkah awal, "melek baca dan tulis" ditekankan karena kedua keterampilan berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai hal. Literasi merupakan sesuatu yang terus berkembang atau terus berproses, yang pada intinya adalah pemahaman terhadap teks dan konteksnya sebab manusia berurusan dengan teks sejak dilahirkan, masa kehidupan, hingga kematian.

Keterpahaman terhadap beragam teks akan membantu keterpahaman kehidupan dan berbagai aspeknya karena teks itu representasi dari kehidupan individu dan masyarakat dalam budaya masing-masing. Komunitas sekolah akan terus berproses untuk menjadi individu ataupun sekolah yang literat. Untuk itu, implementasi Gerakan Literasi Sekolah diawali dengan cinta membaca menumbuhkan budaya baca dan dapat mengartikan apa yang dibaca, mengambil makna dari apa yang dibawa mengingat teks merupakan representasi dari kehidupan individu maka sejak dini seorang anak diberikan pemahaman dan pendidikan literasi hingga mampu merepresentasikan dirinya sebagai seorang yang berbudi pekerti.

Media sosial yang lahir dari  keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal brandingjelas dibutuhkan kecerdasan dalam menuangkan representasi diri seseorang dalam kata-kata yang sarat makna. Dengan demikian salah satu wujud implementasi gerakan literasi sekolah adalah dengan literasi media sosial dimana peserta didik diajar untuk memanfaatkan media sosial bagi kehidupan yang lebih baik, lebih produktif, kreatif dan inovatif di tengah-tengah persaingan global yang semakin kompetitif.  Ketika seseorang cerdas secara literasi maka ia tidak akan termakan berita hoax.               

Untuk mengatasi berita-berita hoax yang ada di sekitar kita dibutuhkan pendidikan literasi yang dapat kita bagikan melalui media sosial kita. Memerangi hoax di media sosial dengan pendidikan literasi di media sosial. Salah satu filosofi jawa yang dapat digunakan untuk menangkis ujaran berita hoax adalah falsafah yang mengatakan ojo kagetan ojo gumunan tetep eling lan waspodo.  Jauh sebelum internet ada dan media sosial muncul bapa-bapa leluhur kita telah mewariskan nilai-nilai hidup sebagai pedoman berperilaku, bertindak dan menyikapi persoalah kehidupan.

Tak dapat dipungkiri dan dihindari ketika seseorang menggunakan satu media sosial saja dalam satu grup saja maka akan menerima konten --konten informasi dari yang ringan sekedar mengucapkan salam, informasi kegiatan sehari-hari dari makan sampai berlibur, humor, siraman rohani, informasi pekerjaan, informasi pengobatan, berita duka, berita sukacita bahkan sampai ke berita-berita yang lebih serius misalnya informasi tentang isu politik terkini, informasi ekonomi, masalah-masalah hak asasi manusia, masalah-masalah yang berkaitan dengan sara dan lain sebagainaya. Setiap hari kita menerima banyak sekali berita atau informasi melalui media sosial kita, berbagai macam bentuk dan jenis berita kita terima, baik yang positif maupun negatif, yang menyenangkan maupun menyedihkan, yang menggugah perasaan maupun yang membangkitkan kemarahan .                

Tangkis hoax dengan prinsip ojo kagetan ojo gumunan tetep eling lan waspodo.             

Dikatakan ojo kagetan  atau jangan mudah terkejut, ojo gumunanjangan mudah takjub/heran yang bartnua dalam menyikapi apapun yang terjadi disekitar kita termasuk informasi yang kita terima di media massa ataupun di media sosial jangan mudah  terkejut, heran dan takjub kemudian langsung percaya begitu saja dan langsung membagikan kepada orang lain dalam kelompok media sosial kita. Ingatlah untuk berfikir terlebih dahulu sebulum bertindak. Berfikir dengan disertai hikmat sehingga tindakan yang kita ambil dapat membawa kebaikan.

Membaca setiap berita ataupun informasi yang kita terima dengan hikmat dan cermat, memastikan kebenarannya dan memutuskan apakah akan mengabaikan berita tersebut, menyadari bahwa berita tersebut hoax, menghapusnya dari media sosial kita, atau mempercayai berita tersebut, menyimpannya dan membagikan kepada teman dalam media sosial kita karena memang berita itu baik, bermanfaat, dari sumber yang jelas dan terpercaya.         

Tetep eling lan waspodosenantiasa ingat dan waspada, berhati-hati dan berjaga-jaga atau bisa dikatakan kita harus senantiasa awas, ingat pada sang khalik. Hakitat manusia diciptakan untuk membawa kebaikan di muka bumi bukan membawa kehancuran dan malapetaka. Senantiasa waspada, sadar setiap saat, punya prinsip hidup yang jelas dan tidak mudah terpengaruh dengan berita ataupun informasi yang belum teruji kebenarannya. Tetap sadar, setiap saat waspada, banyak hal yang terlihat manis, baik, benar  ternyata menjerumuskan, bohong alias hoax. Tetaplah mempertimbangkan kebenaran dengan akal sehat.

Berhati-hati dalam tingkah laku, jangan percaya begitu saja , yang pasti selalu berlaku jujur, jujur dalam pikir, laku dan kata, termasuk didalamnya jujur dalam bermedia sosial, tidak menebar kebohongan  dan stop berita hoax.  Waspadalah, tidak semua informasi yang kita terima itu benar dan tidak semua informasi yang kita terima harus dibagikan lagi ke orang lain. Berhati-hatilah dalam membagikan informasi, pastikan informasi yang kita bagikan adalah informasi yang bermanfaat dan berdampak baik bagi si penerimanya. Ketika menerima informasi  harus senantiasa waspada jangan lengah dan selalu mengkonfirmasi kebenarannya, harus cerdas dalam memilah dan memilih informasi dari media sosial. Ingat pemiliksmartphoneharus lebih smart dari phone-nya.          

Supaya tetap asyik dan cerdas dalam bermedia sosial, isilah media sosial anda dengan konten-konten yang positif diantaranya motivational quote, meme atau gambar lucu, testimoni yang membangun, share artikel, share video pendek yang positif, share ebook yang dibaca, share inspirational qoute,share musik, share free download dan free printable yang bermanfaat, hobby, promosi produk, tips-tips DIY (do it your self), renungan- refleksi kehidupan ataupun siraman rohani.               

Tangkis hoax dengan mengingat nilai-nilai warisan leluhur ojo kagetan ojo gumunan tetep eling lan waspodo, terus menjadi pengguna media sosial sebagai media literacy yang membagikan informasi positif dan membangun masyarakat yang literat melalui literasi media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun