Mohon tunggu...
Agustina Dwi Cahyaningrum
Agustina Dwi Cahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik UIN Jakarta

Memiliki hobi menulis juga membaca, maka dari itu saya akan mulai belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Retorika, Sebuah Keterampilan atau Pengetahuan?

23 April 2024   16:39 Diperbarui: 23 April 2024   16:41 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Agustina Dwi Cahyaningrum
(Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Sesuai dengan bentuknya yaitu praktik, maka retorika banyak dikenal dengan sebuah keterampilan dibanding pengetahuan. Oleh karena itu, retorika bisa didefinisikan sebagai keterampilan berbahasa yang efektif, dengan lisan ataupun tulisan.

Ketika seseorang berpidato dengan diksi yang menarik, intonasi dan dinamika turun-naik, serta berima secantik puisi maka dapat dikatakan dia telah melakukan keterampilan retorika secara lisan.

Selain itu, ahli retorika sering kali menggunakan komedi (candaan) untuk menghibur, atau membuat suasana menjadi nyaman melalui ice breaking, juga bisa menyelipkan satire (sindiran).

Lainnya, ahli retorika sering mengutip nasihat-nasihat bijak dari nabi, filosof, atau pujangga. Para penceramah agama yang mahir retorika sering menggunakan ayat-ayat al-Qur'an sebagai dasar argumentasinya.

Perasaan pendengar sering teraduk-aduk (sedih, tertawa, haru, geram, dan marah) karena kemampuan bahasa lisan ini. Seorang motivator, penceramah, dan provokator (pemicu) demo seharusnya memiliki kemampuan retorika yang baik.

Kemampuan seseorang untuk mengarang (fiksi atau non-fiksi) terlihat pada keterampilan retorika tulisan. Tulisannya memiliki sifat yang indah, mengalir, dan banyak isinya.

Retorika lisan maupun tulisan harus memenuhi prinsip-prinsip retorika. Bagaimana prinsipnya? Yaitu dengan memahami arti sebuah kata, frasa, maupun kalimat dengan benar. Selain itu, seorang penulis retorika harus memahami ilmu logika, seni, ilmu-ilmu sosial, serta filsafat.

Ada banyak cara untuk mengukur keterampilan lisan seseorang. Salah satunya adalah dengan transkripsi teks dari bahasa lisan. Kemampuan bahasa orang itu baik jika enak dibaca, tersusun secara gramatikal, dan tidak terlalu banyak pengulangan kata.

Apabila bahasa tulis seorang itu efektif, menarik, dan indah ketika menjadi teks pidato, maka retorika tulis orang itu juga baik.

Pada masa seperti sekarang ini, retorika banyak ditemukan waktu seorang politisi diwawancarai atau menulis di ruang publik. Mereka menggunakan pendekatan normatif yang tidak bisa diganggu gugat ketika berbicara dan menulis. Retorika politik salah satunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun