Mohon tunggu...
Agustina Dewi Anggraeni
Agustina Dewi Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UIN Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengulas Penurunan Angka Pernikahan di Indonesia

18 Maret 2024   16:34 Diperbarui: 18 Maret 2024   16:48 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Menimbang dari dampak yang ada, pemerintah harus tetap memperhatikan kestabilan angka pernikahan. Hal ini dapat dimulai dengan kesadaran masing-masing masyarakat untuk tetap tidak egois dan melihat kedepan hasil yang akan didapatkannya, karena segalanya dari seluruh fenomena pasti akan memiliki dampak yang baik dan buruk.

Pendidikan yang siap sebelum pernikahan juga sangat diperlukan mengingat meningkatnya kasus pernikahan dini yang bahkan tidak memberikan dampak positif, ataupun kasus hamil diluar nikah pada usia dini. Tentu fenomena-fenomena tersebut sangat berbanding terbalik dengan faktor turunnya angka pernikahan yang memiliki alasan lebih positif. Sehingga penurunan angka pernikahan mungkin dianggap normal dan hanya perlu upaya untuk menyeimbangkannya.

Untuk mencapai keseimbangan tersebut juga diperlukan upaya-upaya yang mendorong kestabilan angka pernikahan misalnya lapangan pekerjaan yang semakin luas dan terjamin, kesejahteraan untuk masa depan keluarga, hingga tunjangan bagi para keluarga yang terkena musibah. Sehingga kemungkinan besar dipastikan tidak ada kekhawatiran lagi mengenai pernikahan. 

Ada juga upaya dalam kehidupan sehari-hari misalnya memberikan kelonggaran waktu ditengah kesibukan kerja mungkin juga dapat memberikan solusi untuk menekan angka pernikahan sebab kesibukan karir sangat menghambat generasi muda menemukan pasangan atau jodoh karena lebih mementingkan menyelesaikan pekerjaannya dibanding mebuang-buang waktunya untuk berkencan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun