Apa itu cinta?
Siapapun pasti dapat menjawabnya dengan beragam cara baik itu realistik maupun metaforis. Apakah Anda salah satu yang akan menjawab bahwa cinta adalah kasih sayang yang kompleks yang melibatkan banyak faktor atau Anda justru memilih jawaban simpel seperti cinta itu saling menyayangi, pengertian, dan perasaan berdebar ketika bersama orang yang dicintai?
Apapun jawaban Anda, itu adalah definisi cinta dalam sudut pandang Anda sendiri sesuai dengan pengalaman yang Anda alami. Lalu, pertanyaan penting lainnya, Apa Anda percaya pada cinta? Â atau, Bisakah Anda membedakan rasa suka biasa dari cinta?
Artikel merupakan opini pribadi penulis sehingga Anda mungkin tidak dapat menjadikannya sebagai patokan, tetapi Anda mungkin merasa tertarik dengan pembahasan cinta ini dalam perspektif yang lebih dalam, terutama pada tipe kepribadian INFP. INFP adalah tipe kepribadian yang mengandalkan feelingnya melebihi tipe kepribadian lainnya dalam 16 tipe kepribadian yang diperkenalkan Carl Jung. Tipe kepribadian yang lebih dikenal dengan sebutan mbti, pasti Anda tidak asing dengan istilah ini.
Baiklah, kembali ke pembahasan utama yaitu cinta dalam perspektif INFP. Apa yang sebenarnya dirasakan oleh tipe kepribadian ini bila ia jatuh cinta? Bagi Anda yang memiliki crush dengan tipe kepribadian ini, mungkin Anda perlu mengetahui apa yang mereka rasakan agar Anda dapat memenangkan hatinya.Â
INFP dengan feelingnya yang kuat akan percaya pada intuisinya yang menyadari perhatian Anda melebihi perhatian yang ditujukan ke teman biasa. Mereka akan mempertanyakan perilaku Anda, bahkan diam-diam menilai dan mengamati Anda untuk membuktikan bahwa intuisi mereka salah. Benar, INFP menentang intuisi mereka, meskipun mereka anehnya sering dihadapkan pada situasi di mana intuisi mereka benar.Â
Mereka cenderung menyangkal intuisi mereka sendiri dengan berusaha mencaritahu maksud perilaku Anda atau justru mengamati sekeliling dalam lingkungan pertemanan Anda demi mendapatkan validasi dari penyangkalannya. Seringkali hal ini menyebabkan INFP yang menyukai hal menarik menjadi jatuh. Ada kasus di mana mereka malah jatuh cinta karena pengaruh intuisi mereka atau istilahnya baper sendiri.Â
Ketika mereka menyadari bahwa mereka telah jatuh cinta secara tidak masuk akal, mereka akan memasuki fase denial, di mana INFP akan membuat segala drama konyol untuk menghilangkan perasaannya dan membuat dirinya sendiri patah hati tanpa sebab. Sekilas dari uraian ini, Anda akan mulai merasa INFP tampak bodoh dan menye-menye. Akan tetapi, Anda harus tahu bahwa mereka melakukan itu agar mereka tidak memiliki harapan pada orang yang mereka cintai diam-diam dan mereka tidak akan tersakiti terlalu dalam, tipe INFP ini adalah hopeless romantic.Â
Mereka tertarik pada cinta terutama pada perasaan mencintai dan dicintai, tetapi mereka cenderung takut untuk melangkah lebih jauh dari sekadar mencintai diam-diam. Tentunya, ada kasus lain di mana INFP ini berani untuk mengutarakan perasaannya baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Namun, Anda pasti akan terkejut dengan tujuan INFP ini.
Mereka bukan bertujuan untuk bersama Anda, melainkan mereka hanya ingin mengungkapkannya sehingga perasaan mereka dapat tersalurkan, mereka tidak berharap Anda membalas perasaannya, jadi bila Anda tidak menyukainya, Anda harus menolaknya dengan tegas tanpa memberinya perhatian yang ambigu. Mereka pasti akan langsung memahaminya dan ini membantu mereka menarik perasaan mereka dan move on.
Namun, bila Anda juga memiliki perasaan yang sama dengannya, langsung nyatakan saja, INFP tidak menyukai keragu-raguan yang membuatnya bingung dan mereka tidak memiliki masalah dengan sengaja membuat situasi yang disalahpahami sehingga mereka dapat melihat reaksi Anda. Jadi, jika Anda berhasil bersamanya, jangan mengkhianatinya. Sekali Anda mengkhianatinya, INFP akan memasukkan Anda dalam daftar blacklist miliknya di mana mereka tidak akan memberikan kesempatan kedua dan menganggap Anda tidak ada.
Perlu ditekankan lagi bahwa ini adalah opini pribadi, jadi bila tidak sesuai dengan pemikiran Anda dan semacamnya, ini hanyalah opini, terima kasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H