Character building adalah proses pengembangan dan pembentukan karakter seseorang, yang melibatkan nilai-nilai, sikap, dan kualitas pribadi yang membentuk bagaimana seseorang berperilaku, berinteraksi dengan orang lain, dan menghadapi situasi dalam hidup. Proses ini sering melibatkan pembelajaran nilai-nilai seperti integritas, empati, kerja keras, disiplin, dan sikap positif lainnya untuk membantu individu menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Sikap dalam character building merujuk pada aspek perilaku dan mental seseorang yang diarahkan untuk mengembangkan kualitas karakter yang baik. Ini melibatkan pembentukan sikap positif seperti kerja keras, tanggung jawab, kerjasama, kesabaran, dan sikap terbuka terhadap belajar dan pertumbuhan pribadi. Sikap-sikap ini membantu individu menghadapi tantangan dengan lebih baik dan membentuk dasar untuk membangun karakter yang kokoh.
Upaya kolektif dari sektor pendidikan, pemerintah, masyarakat, dan keluarga diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah ini dan membangun karakter yang kuat di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Faktor faktor yang dapat melibatkan character building seseorang sebagai berikut:
1. Kurangnya Nilai dan Etika: Banyak individu mungkin menghadapi kesulitan dalam menginternalisasi nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan empati.
2. Ketidakstabilan Emosional: Beberapa orang mungkin menghadapi kesulitan dalam mengelola emosi mereka dengan sehat, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan sikap positif.
3. Kurangnya Disiplin: Kesulitan dalam mematuhi komitmen, aturan, dan tugas-tugas dapat menghambat perkembangan karakter yang kuat.
4. Kurangnya Empati: Kesulitan dalam memahami dan merasakan perasaan orang lain dapat menghambat kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat.
5. Tekanan Lingkungan: Lingkungan yang kurang mendukung atau norma-norma sosial yang negatif dapat mempengaruhi perkembangan karakter yang positif.
6. Kurangnya Pendidikan Karakter: Sistem pendidikan yang tidak fokus pada pembelajaran nilai-nilai karakter dapat mengakibatkan generasi yang kurang siap menghadapi tantangan moral.
7. Konflik Nilai: Â Ketidakcocokan antara nilai-nilai yang dipelajari dalam karakter building dengan budaya atau lingkungan sekitar bisa menjadi masalah.