Mohon tunggu...
Agustina Retnowati
Agustina Retnowati Mohon Tunggu... Guru - pejuang tangguh

wanita penyayang keluarga dengan dua anak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kendala dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

23 Oktober 2021   19:33 Diperbarui: 23 Oktober 2021   19:41 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KENDALA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI

 Apa itu pembelajaran daring ?

Pembelajaran daring disebut juga dengan pembelajaran dalam jaringan atau orang lebih mengenal dengan pembelajaran online yaitu pembelajaran yang dilakukan tanpa melalui tatap muka secara langsung akan tetapi pembelajaran dilakukan melalui jaringan dengan menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial . 

Segala bentuk materi didistribusikan kepada siswa secara online begitu juga dengan komunikasi dan tes atau pemberian tugas dilakukan secara online.

Mengapa dilakukan pembelajaran daring ?

Pada akhir tahun 2019 merupakan awal mula virus COVID 19 ditemukan di kota Wuhan , Cina. Kemudian mulailah tersebar kesuluruh penjuru dunia termasuk ke Negara Indonesia. 

Awalnya kondisi ini bersifat epidermi lalu berubah menjadi pandemi yang memaksa pemerintah Indonesia membuat beberapa kebijakan nasional sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran virus COVID 19 . 

Tak terkecuali dalam bidang pendidikan, pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bapak Nadim makarim membuat kebijakan pendidikan yang tadinya pembelajran dilakukan melalui tatap muka di sekolah  menjadi pembelajaran di rumah  artinya semua kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah menjadi dilakukan di rumah yang dilakukan secara online. Nah sistem inilah yang banyak di jumpai dan berkendala.

Lalu, apa sajakah yang menjadi kendala dalam pembelajaran daring ?

Sistem pendidikan kita  mau tidak mau , siap tidak siap dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara daring yang merupakan dampak dari adanya pandemi. Kendala yang dirasakan secara umum baik oleh guru , orang tua maupun  siswa hamper sama yaitu masalah jaringan.

Kendala yang dirasakan penulis sebagai seorang guru selain jaringan adalah terbatasnya fasilitas yang dimiliki oleh sekolah atau madrasah untuk melakukan pembelajaran daring. Sekolah / madrasah belum memiliki WIFI sehingga guru harus membeli kuota sendiri untuk melakukan pembelajaran daring.

Untuk mengetahui kendala yang dialami oleh wali murid atau murid itu sendiri penulis memberikan pertanyaan tersebut kepada wali murid di MI AL ISLAM BANJARAGUNG melalui whatsapp.

Sriningsih , seorang ibu rumah tangga , mengatakan bahwa pembelajaran daring kurang efektif ditetapkan pada sekolah jenjang sekolah dasar. " kurang efektif ya menurut saya, karena anak kan nggak denger dari gurunya langsung. Apalagi anak kalau diajari ibunya malah  suka seenaknya sendiri."

Hal yang sama juga diungkapkan oleh lina yang merupakan seorang pedagang , ia juga menambahkan bahwa anaknya cenderung bermain game dari pada mengerjakan tugas secara daring, ia juga mengungkapkan kekhawatirannya karena anaknya sudah di kelas 6  yang akan menghadapi ujian madrasah . " nggak setuju sih sebenarnya karena saya berdagang jadi tidak bisa selalu mendampingi anak belajar jadi yang terjadi anak lebih banyak bermain game daripada mengerjakan tugas. Saya  khawatir nilainya akan menurun sehingga sulit saat mencari sekolah SMP nanti." Katanya

Begitupula dengan siswa , silvi salah satu anak yang terpandai dikelas mengatakan bahwa "pembelajaran melalui daring tidak enak bu karena kalau ada materi yang tidak saya mengerti saya tidak bisa mendapat penjelasan langsung dari bu guru. Bertanya pada ibu saya ,beliapun tidak tau."

Nadia juga mengeluhkan kurangya fasilitas  karena dirumahnya hanya ada stu smartphone  itupun dibawa ayahnya bekerja . jadi kalau ada tugas haru menunggu ayahnya pulang kerja dulu, padahal ayahnya pulang sore dan di sore hari ia harus mengaji akhirnya ia terpaksa mengerjakan tugas di malam hari  padahal ia sudah mengantuk jadi hasil tugasnya tidak maksimal.

Lain halnya dengan Guntur , ia mengeluhkan bahwa di daerahnya susah sinyal." Di rumah saya sinyalnya susah bu jadi kalau mau mengerjakan tugas harus cari sinyal dulu di depan desa "

Masalah yang sama terkait susah sinyal keterbatasan kuota maupun ketersediaan smartphone juga diungkapkan oleh wali murid dan siswa yang lain. Meskipun begitu siswa siswa tetap mengikuti proses pembelajaran daring tersebut sambil terus berharap pembelajaran tatap muka  bisa segera dilaksanakan dan semuanya bisa berjalan normal seperti sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun