Mohon tunggu...
Agustien Syahputri
Agustien Syahputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Yakin Usaha Sampai💜🎓

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Moderasi Beragama Lintas Iman

17 Agustus 2020   23:10 Diperbarui: 17 Agustus 2020   23:39 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nama : Agustien Syahputri
Jurusan/Fakultas: Studi Agama-Agama/ Ushuluddin dan Studi Islam
Moderasi Beragama Lintas Iman

Beragama itu menebar damai. Menebar kasih sayang. Kapan pun dimana pun dan kepada siapa pun. Beragama itu bukan menyeragamkan agama, tapi untuk menyikapi keberagaman dengan penuh kearifan. Oleh karena itu, jangan gunakan agama untuk saling menegasi dan merendahkan dan meniadakan agama yang satu dengan yang lain. Beragama itu menjaga, menjaga hati, menjaga perilaku, menjaga toleransi dan menjaga jagat raya.

Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Salam Sejahtera Untuk Kita Semua. Shalom. Om Swastiastu. Namo Budaya. Salam 

Kebajikan

Moderasi beragama? Apasih itu maknanya?

Moderasi beragama itu adalah proses memahami dan mengamalkan ajaran agama secara adil dan berimbang. Moderasi beragama itu jalan tengah, toleransi yang tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai pengurangan kekerasan, atau penghindaran keekstreman. Prinsip adil, berimbang, akomodatif, inklusif, dan toleran.

Dalam lintas ajaran Kristen KS : Yesus berkata :"Hendaklah kamu mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri" HUKUM CINTA KASIH tataran kemanusiaan...bukan tataran kultus-ritual agama. Moderasi beragama dikenal dengan nama "Golden Mean".

Dalam 1 Korintus 13: 4-5 Yesus berkata : Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri sendiri. Ia tidak melalukan apa yang tidak sopan dan mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dna tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Menghargai dan menerima perbedaan agama lain bukanlah berarti mengecilkan agama sendiri justru memperkaya pengetahuan tentang agama lain.

Dalam lintas Budha, moderasi beragam dikenal dengan "Majjhima Patipada". Majjhima patidapa adalah jalan tengah, yang dimaksudkan adalah sikap kita terhadap orang yang berbeda iman dengan kita. Jalan Mulia Berunsur Delapan  yakni pengertian benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, daa upaya benar, perhatian benar dan konsentrasi benar. "Vaya Dhamma Sangkhara, Appamadena Sampadheta : Segala sesuatu yang terkondisi tidaklah kekal, Berjuanglah dengan penuh kesadaran". 

Bahwa bangsa kita adalah bangsa yang majemuk, bangsa yang plural. Perbedaan adalah jati diri bangsa, maka jalan tengah adalah salah satunya pilihan. Bhinneka Tunggal Ika

Dalam agama Konghuchu, moderasi beragama dengan nama "Zhoong Shu (Satya dan Tepasasira)". Jalan suci satu yang menebus semuanya. Satya itu hubungan vertikal kepada Tuhan, sedangkan Tepsasira hubungan horizontal kepada sesama manusia.

( Tiong Yong : Bab XII : 3 ) " Satya dan Tepasarira itu tidak jauh dari Jalan Suci. Apa yang tidak diharapkan mengena diri sendiri, janganlah diberikan kepada orang lain."

Kalau kita mau dihormati orang lain yah kita juga harus menghormati kepercayaan orang lain juga.

Dalam agama Hindu, moderasi beragama dikenal dengan nama "Madyhamika". Orang Hindu, khusunya di Bali itu sebenarnya sangat menjunjung  tinggi yang namanya moderasi beragama. Kenapa? Karna pertama Muslim dan Hindu yangbada di Bali itu berada dalam 1 desa yang sama dan mereka bersama-sama membuat semacam monumen atau prasasti gitu sebagai tanda bahwa mereka juga bisa bertoleransi dan damai. Dan bahkan orang Hindu sendiri tidak mempermasalahkan kalau orang Muslim sendiri meggunakan nama-nama Bali. 

Ajaran dalam Hindu dalam bertoleransi yang pertama adalah Tri Hita Karana yakni Harmonisasi kehidupan untuk mencapai kehidupan. Seperti parahyangan, pawongan, dan palemahan.. yang kedua Tat Twam Asi : Aku adalah Kamu, Kamu adalah Aku. Teologis; engkau adalah itu atau itulah engkau. "Pemikiran bahwa hanya dialah saudaraku, selain dia bukan saudaraku --- adalah pemikiran bagi orang yang berpikiran sempit. Bagi mereka yang berwawasan luas, atau orang mulia, mereka mengatakan bahwa seluruh dunia adalah satu keluarga besar."

Dalam agama Islam sendiri, moderasi beragama itu disebut "Wasathiyah". Semua agama pasti mengajarkan yang namanya bertoleransi, berkasih sayang, dan cinta kasih. Begitu juga Islam, Islam sangat menjunjung tinggi yang namanya bertoleransi, dan bahkan untuk saling mengenal saja Islam sudah dianjurkan. Moderasi beragama itu sangat erat dengan kebersamaan.

Dalam Al-Qur'an sangat jelas tercantum dalam Q.S Al-Kafirun ayat 7 yang artinya "Untukmulah Agamamu dan untukkulah agamaku." Ayat ini menjadi dasar sebagai adanya sikap bermoderasi dan sikap toleransi dalam beragama.
Terima Kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat yah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun