Mohon tunggu...
M Hendri Agustiawan
M Hendri Agustiawan Mohon Tunggu... Pengacara - Penulis, Pembaca dan Peneliti serta concern di bidang Hukum, Keislaman dan Isu-isu kontemporer

Pelajar dan Pengajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sikap Menerima Kekalahan dalam Kultur Demokrasi

25 April 2019   15:50 Diperbarui: 25 April 2019   16:18 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disisi lain, pihak yang menang seharusnya juga tidak melakukan euforia yang berlebihan karena dikhawatirkan menimbulkan perasaan kecewa yang membakar emosi kelompok yang kalah sehingga berujung pada terjadinya konflik. Apalagi jika konflik tersebut diperparah dengan rasa kefanatikan dan permusuhan yang pernah terjadi sebelumnya di masa-masa kampanye.

Lonnie H Athens (Boni Hargens, 2009), menegaskan bahwa penafsiran situasi (interpretation of situation) merupakan awal dari perilaku kekerasan politik. Artinya  jika sebuah perbuatan atau tindakan-tindakan lawan ditafsiri sebagai sebuah hujatan, hinaan ataupun ejekan maka sudah barang tentu akan terjadi konflik-konflik yang disebabkan oleh penafsiran situasi yang kurang tepat.

Dari sinilah seorang politisi negarawan yang sejati dituntut untuk memeliki jiwa yang besar, kedewasaan berpolitik serta ketulusan dalam mengabdi kepada bangsa sehingga tindakan serta kata-katanya dapat menentramkan bahkan sikap kekalahanya pun dapat memberi motivasi dan semangat bagi masyarakat untuk lebih maju dan bersama-sama membangun Negara dalam kehidupan berdemokrasi yang harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun