Mohon tunggu...
agustiawan imron
agustiawan imron Mohon Tunggu... Dokter -

Dokter muda yang ekspresif, senang bertenam, hobi bercanda dan dapat diandalkan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenapa Harus Cuci Darah?

18 Juli 2018   00:12 Diperbarui: 18 Juli 2018   00:45 4095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang takut dengan Hemodialisis (atau yang lebih dikenal dengan cuci darah) dikarenakan rumor bahwa Cuci Darah bisa buat kecanduan atau ketagihan. 

Anggapan awam ini tersebar di kalangan masyarakat awam dan tanpa keilmuan yang jelas si penebar hoax pun masih berani menyebarkan berita tersebut sehingga menyesatkan pandangan masyarakat awam mengenai Cuci Darah.

Sebelum kita berbicara lebih jauh, kita harus tau dulu apa yang dimaksud dengan Hemodialisis atau cuci darah. Hemodialisis adalah terapi penganti ginjal untuk pasien yang memiliki penyakit ginjak kronik, jadi terapi ini dilakukan untuk orang yang memiliki gangguan fungsi ginjal. Ibarat jantung adalah mesin dan ginjal adalah saringan/filter darah yang mana zat-zat yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh akan dibuang melalui urin.

Tidak semua penyakit ginjal harus di hemodialisis, Kidney Disease Outcome Quality (KDOQI) tahun 2015 merekomendasikan terapi ini diberikan pada pasien dengan Laju Filtrasi Glomerulus kurang dari 30 mL/menit/1,73m2 atau stadium 4. Sebelum seseorang menerima terapi dialisis, pasien akan diedukasi terlebih dahulu oleh seorang internis yang spesifik mempelajari masalah ginjal dan hipertensi. 

Biasanya tindakan cuci darah didasari pada penilaian fungsi ginjal seperti ureum, kreatinin. Jumlah penderita penyakit ginjal kronik pada tahun 2009 mencapai 350/1.000.000 orang dan sampai 2012 terdapat 70.000 pasien penyakit ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah. 

Gejala pasien dengan gagal ginjal biasanya berupa perubahan pada buang air kecil (sering, berbusa, darah, atau warna berubah), bengkak pada kaki, mudah lelah, mulut terasa seperti logam, mual, nafas tidak lega, gangguan ingatan, dingin menggigil dan sakit pingang.

Alasan kenapa pasien harus di cuci darah adalah karena kelebihan cairan ekstraseluler yang sulit dikendalikan, biasanya pasien seperti ini akan mengalami bengkak-bengkak diseluruh tubuh yang sebenarnya bengkak itu adalah tumpukan cairan; anemia dimana pasien perlu transfusi sedangkan fungsi ginjal pasien buruk, pasien pada anemnia seharusnya tidak boleh di transfusi ketika fungsi ginjalnya buruk. 

Karena seperti yang dibahas diatas tadi, ginjal sebagai filter darah; adanya penurunan fungsi atau kualitas hidup pasien akibat gangguan fungsi ginjal; adanya penurunan berat badan akibat mual, muntah yang biasanya disebabkan oleh keracunan ureum (seperti yang dibahas diatas, kerusakan ginjal akan mengakibatkan ureum meningkat). 

Kebanyakan orang pada usia produktif akan terbatas dalam melakukan aktifitas sehari-harinya (seperti sesak, cepat lelah) yang disebabkan oleh gagal ginjal sehingga mengurangi produktifitas dalam bekerja, tetapi karena rutin check up dan melakukan terapi hemodialisis/cuci darah dapat bekerja seperti biasanya dan memiliki nilai produktif yang tetap.

Setelah kita mengetahui apa itu cuci darah, siapa saja yang harus dicuci darah, dan alasan kenapa orang harus cuci darah. Ada pertanyaan dari orang awam, apakah cuci darah membuat kita ketagihan? 

Sebenarnya cuci darah tidak memiliki efek yang membuat kecanduan. Prinsip yang harus kita ingat adalah cuci darah merupakan terapi penganti ginjal dimana ketika ginjal sebagai penyaring/filter tidak berfungsi dengan baik, kita membutuhkan saringan lain baik itu melalui cuci darah atau transplantasi ginjal (menganti ginjal dengan ginjal orang lain). 

Biasanya cuci darah dilakukan dua hari dalam seminggu dan waktunya sekitar empat sampai lima jam, biaya cuci darah ini ditanggung BPJS. Setelah cuci darah biasanya dokter akan memeriksa kondisi fungsi ginjal pasien. 

Sebelum cuci darah kedua dalam minggu tersebut, dokter akan kembali memeriksa fungsi ginjal pasien dan jika hasilnya normal, maka pasien bisa bebas HD/cuci darah untuk hari itu dan begitu pula proses seterusnya. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa cuci darah tidak membuat pasien ketagihan, tetapi memang kebutuhan ketika pasien memerlukan terapi penganti ginjal.

Apakah pasien cuci darah boleh tidur? Ya, pasien cuci darah sianjurkan untuk rileks dan istirahat. Bahkan ada beberapa pendapat yang memperbolehkan pasien cuci darah makan ringan saat sedang di HD.

Walaupun banyak anggapan dimana cuci darah akan mengurangi makna hidup seseorang, tetapi hal itu tidak terbukti. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nurani dan Mariyanti dari Fakultas Psikologi Univ. Esa Unggul yang menemukan bahwa dua dari tiga pasien cuci darah pada usia produktif tetap dapat meningkatkan makna hidup dan beraktifitas serta mengembangkan potensi diri secara positif.

Pasien cuci darah harus mengurangi asupan cairan, karena kalau cairan berlebihan maka akan membuat pasien menjadi edema atau bengkak yang disebabkan oleh timbunan cairan tubuh. 

Pasien cuci darah juga harus mengurangi makan-makan yang akan memperberat penyakitnya, contohnya pasien cuci darah karena gagal ginjal dan diabetes, maka dia harus mengurangi asupan gula dan makan makanan bergizi tinggi, bukan gula atau pun porsi yang banyak. 

Terkadang penderita gagal ginjal akan sulit makan karena mual, terutama pada pasien yang mengalami sindrom keracunan ureum sehingga dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan untuk proses mempertahankan kualitas hidupnya.

Banyak pula orang yang mencari pengobatan alternatif untuk masalah ginjalnya, tak sedikit pula toko obat atau layanan pengobatan alternatif yang menawarkan penyembuhan pada pasien gagal ginjal. 

Apakah gagal ginjal dapat disembuhkan? Jawabannya, untuk saat ini tidak belum ada pengobatan yang mampu, kecuali dengan transplantasi ginjal. Jadi, masyarakat awam juga jangan tertipu dengan tawaran-tawaran penyembuhan gagal ginjal.

Jika kita tidak mau menderita penyakit ginjal yang berujung cuci darah, mari jaga kesehatan dari sekarang dengan cara beraktifitas fisik minimal 30-60 menit perhari dan lima hari dalam satu minggu; selalu periksa kesehatan terutama tekanan darah dan gula darah, jika terdeteksi terkena penyakit hipertensi dan diabetes segera meminta pengobatan dan perawatan serta selalu kontrol teratur; tidak merokok dan minum-minuman yang akan menggangu fungsi ginjal, seperti minuman suplemen atau yang mengandung perisa/pewarna buatan. 

Jika anda sudah terkena gagal ginjal terutama stadium 4 atau 5, segera konsultasi ke internis, jangan konsultasi ke orang yang tidak paham takutnya nanti akan mendapatkan informasi yang salah.

Intinya, Cuci darah adalah terapi penganti ginjal yang digunakan untuk menyaring racun dan membuangnya ke luar tubuh. Dengan semua sisi positif dan negatifnya, untuk saat ini terapi cuci darah telah menyelamatkan banyak orang dari segi fisik, psikologis dan produktifitas hidup.

Referensi:

Anees, M., Hammed, F., Muntaz, A., Ibrahim, M., Khan. 2011. Dialysis-related factors affecting quality of life in patients on hemodialysis. IJKD. 5(1):9-14

Atimiati, W. D. 2012. Tingkatkualitashidup pasien gagal ginjal kronik terapi hemodialisis. KEMAS. 1(2):1047-53.

Suwitra, K. 2014. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: I Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, SImadibrata M, Setyohadi B, penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. hlm. 2161--67.

Rocco, M., et al., 2015. KDOQI clinical practice guideline for hemodialysis adequacy : 2015 update abstract university of minnesota department of medicine. AJKD. 66(5): 884--930.

Pakpour, A.H., Saffari, M., Yekaninejad, M.S., et al. 2010. Health-related quality of life in a sample of Iranian patients on hemodialysis. IJKD. 4(1):50-9

 Nurani, V. M., Maryanti, S. 2013. Gambaran makna hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Jurnal Psikologi Volume 11 No. 1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun