Kuanyam penggal-penggal mimpi lewat imajinasi dan aksi
Dibalur untaian harap kepada sang Pemilik Hati
Â
Satu dua tiga, anak tangga kupijaki
Tertatih dalam rintih penuh misteri
Hingga tanda tanya akan terganti
Dengan narasi yang kuharap menyenangkan hati
Â
Satu dua tiga, semakin dekat saja
Berdegup kencang isi dada
Harap-harap itu menyeruak kian pekat, bergentayangan di kepala
Pasrahku
Tubuh melemah, beringsut ke atas sajadah tua
Ratapan iba dibungkus air mata
Tumpah ruah tak terbendung
Risauku memudar bersama jelaga yang mengelupas
Mantap kuangkat langkah
Hati berkata, "Kuikuti garis hidup yang telah Kau takdirkan."
Bogor, 27 Maret 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H