Mohon tunggu...
Agustian Aditya Pratama
Agustian Aditya Pratama Mohon Tunggu... Sejarawan - Panjang umur Pendidikan

Suka sejarah, Traveling dan Penulis amatir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dari Jepang tentang Pendidikan

27 Juni 2020   17:46 Diperbarui: 27 Juni 2020   17:56 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Timur dengan ibukotanya di Tokyo. Negara dengan jumlah penduduk lebih dari 126 juta jiwa ini terkenal dengan kemajuan teknologinya, keunikan budayanya, serta kehebatan sistem pendidikannya. Jepang merupakan simbol negara futuristik di Asia bahkan mungkin dunia dengan perkembangan teknologinya, tata letak kotanya serta sarana transportasinya, tak heran jika negara ini memiliki kemajuan yang pesat semenjak kekalahannya di Perang dunia ke dua. 

Namun hal yang menjadi sorotan disini dan dasar dari semua kehebatan tersebut adalah kehebatan sistem pendidikan di Jepang yang berhasil mengolah sumber daya manusia menjadi sebuah aset penting untuk kemajuan negaranya. Sistem pendidikan yang tak hanya berkutat pada ilmu pengetahuan namun penanaman sikap di usia dini juga menjadi poin penting dalam perkembangan pendidikan di jepang. Anak anak di jepang tidak akan memperoleh ujian sekolah hingga berumur 10 tahun atau kelas empat SD, hal yang ditekankan disini sebelum berusia 10 tahun anak tersebut akan diajarkan bagaimana membangun perilaku yang baik dan mengembangkan karakter anak tersebut. Pola seperti ini jarang diterapkan di negara lain padahal sistem pembelajaran seperti ini dapat membentuk perilaku mandiri, disiplin, jujur, dan empati pada anak anak, tak heran mengapa kebanyakan orang jepang berperilaku disiplin dan taat aturan baik saat berkendara, bekerja bahkan aktivitas sosial lainnya seperti mengantri pun hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar bagi orang jepang sana. Hal tersebut akhirnya akan membangun kepribadian seseorang yang lebih baik nantinya dalam dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Bahkan tingkat kehadiran sekolah di Jepang mencapai 99,99% angka yang luar biasa dibanding negara lain.

Selain penanaman nilai karakter sejak dini, anak anak sekolah di Jepang juga memasukan mata pelajaran tradisional dalam kurikulumnya. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk kecintaan mereka terhadap budaya mereka sendiri dan tak lupa akar budaya negara mereka berasal. Sebut saja seni lukis kaligrafi Jepang (Shodo) dan Puisi Jepang (Haiku) merupakan contoh penambahan mata pelajaran tradisional dalam sistem pendidikan mereka. Selain belajar nilai nilai karakter mereka juga diajarkan nilai budaya negara mereka sendiri supaya tidak lupa akar dari mereka berasal. Budaya budaya yang diajarkan inilah yang membuat kepribadian siswa di Jepang sangat menghormati nilai luhur bangsa mereka bahkan mereka pun disana sangat menghormati Guru yang mengajar mereka hingga data mengatakan sekitar 91% siswa di Jepang selalu mendengarkan pelajaran yang guru mereka sampaikan.

Penanaman nilai karakter dan budaya tadi yang telah diajarkan sebelumnya akhirnya akan membuat siswa di Jepang sangat disiplin dan ulet dalam belajar ilmu pengetahuan. Sikap keuletan dan kedisiplinan inilah yang membuat siswa akhirnya berlomba untuk menciptakan kompetisi diantara mereka dan menciptakan ide dan kreativitas dalam pembelajaran. Dasar dasar inilah nantinya yang membuat siswa di Jepang sangat berkualitas saat mereka berada di dunia kerja nanti karena dibekali nilai karakter yang baik ditambah skill mereka yang beragam. Siswa siswa di Jepang juga dianjurkan untuk berpikir kritis dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa ini nantinya akan tetap tenang dalam menghadapi masalah dan memikirkan jalan keluar dari masalah tersebut. 

Belajar dari keberhasilan jepang dalam mengelola sumber daya manusia melalui sistem pendidikannya harusnya Indonesia harus lebih optimis lagi dan belajar bagaimana cara meningkatkan sumber daya manusia agar bisa bersaing nantinya dengan negara maju lainnya, apalagi sumber daya manusia di Indonesia jauh lebih banyak dua kali lipat dibanding jepang dengan tambahan sumber daya alam yang mendukung. Dengan adanya pengelolaan SDM yang baik melalui sistem pendidikan maka tak heran jika Indonesia nantinya bisa bersaing dengan negara maju lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun