Mendengar nama Indonesia rasanya seperti mendengar hembusan angin segar dari daerah tenggara.Â
Negara yang terkenal akan keragaman etnisnya dan budayanya serta hamparan pemandangan alam yang indah nan elok serasa dimanjakan oleh surga dunia dari tenggara ini, orang orang terkenal ramah di negeri bermacam etnis ini tak terkecuali kepada orang asing, tak heran jika ada turis mancanegara datang ke Indonesia disambut dan dimintai foto bak artis Hollywood yang sedang naik daun.Â
Namun tahukah teman teman jika keramahan orang Indonesia itu sebagai bentuk penghargaan ketika orang tersebut berperilaku sopan dan baik, namun tak semua keramahan tersebut bersifat reward ada juga yang memang berpura pura ramah untuk menyenangkan hati orang lain. disini saya sebagai penulis akan membahas pola pikir masyarakat Indonesia dan ketertinggalan sistem pendidikan menurut pengalaman dan pendapat pribadi saya.
Jika kita melihat kemajuan negara negara di eropa dengan kehebatan ilmuwan, sains dan teknologinya namun Negeri beribu pulau ini maju dalam hal berbudaya dan keelokan alamnya.Â
Namun sayangnya hal tersebut tidak disertai peningkatan yang menguntungkan, banyak sekali pantai pantai di Indonesia yang sebenarnya bagus dan indah namun sekali lagi karena kebiasaan buruk membuang sampah di sungai dan di sembarang tempat akhirnya tercipta sebuah penampakan yang kumuh dan tidak terawat.Â
Dari hal tersebut sebenanya terlahir dari pola pikir masyarakat Indonesia yang berpandangan bahwa sampah sampah ini nantinya akan dibersihkan oleh petugas kebersihan, nyatanya dalam fakta lapangan petugas kebersihan yang tersedia pun sangat kurang dibanding sampah yang menumpuk tersebut.Â
Pola pikir yang menyatakan bahwa masalah bisa diselesaikan oleh orang lain membawa dampak buruk tidak hanya menghilangkan nilai keindahan pantai tersebut namun juga merusak keseimbangan alam disekitar pantai tersebut. Hal seperti inilah yang menyebabkan pola pikir masyarakat Indonesia sangat tertinggal dibanding dengan masyarakat negara maju diluaran sana.Â
Pola pikir yang buruk ini tidak hanya ada dalam satu kejadian namun masih banyak ketertinggalan pola pikir masyarakat Indonesia yang belum dikatakan maju. Â
Selain dikatakan karena kebiasaan buruknya ternyata ketertinggalan ini menyebabkan orang Indonesia stagnan dan tidak mengalami peningkatan yang berarti.Â
Pola pikir anti teknologi dan sains juga pernah dilakukan oleh orang orang Indonesia bahkan sampai sekarang praktik tersebut pun masih ada. Seperti yang terjadi belakangan ini ketika ada warga yang menolak untuk dilakukan Rapid Test dengan dalih hanya penyakit biasa dan tidak akan berdampak.Â
Hal seperti inilah sebenarnya yang menghambat tumbuhnya sains dan teknologi di Indonesia, selain itu kurangnya sistem pendidikan yang membentuk pribadi seseorang lalu ditambah dengan sarana dan prasarana yang bisa dikatakan kurang layak akan mempengaruhi kemajuan negara ini.Â
Tingginya egoisme dan sikap tak mau mengalah rasanya sudah jauh dari nilai budaya nusantara terdahulu yang mereka bangga banggakan, mereka seakan mengiyakan kehebatan kerajaan nusantara di masa lalu namun tidak mau belajar dari kedigdayaan dan keruntuhan kerajaan kerajaan tersebut.Â
Pola pikir ini akan semakin memburuk jika hal semacam ini tidak ditangani dengan baik dan secara perlahan. Dampak dari hal seperti ini bukan hanya terasa di waktu sekarang saja namun dimasa yang akan datang dan bisa menghambat generasi berikutnya.Â
Rasanya memang pendidikan merupakan penyelesaian dari semua ini, dengan sistem pendidikan yang mengedepankan karakter siswanya namun tidak mengurangi rasa keingintahuan terhadap sains dan teknologi, penyesuaian serta perbaikan sarana dan prasarana di sekolah sekolah terluar juga menjadi PR khusus dalam hal ini untuk memperbaiki kualitas yang dimiliki siswa.Â
Selain pendidikan ada kalanya ketika seorang warga negara yang baik mau merubah gaya hidup dan belajar dari negara maju tanpa mengurangi kodrat kita sebagai orang timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H