Mohon tunggu...
I Wayan Agustiana
I Wayan Agustiana Mohon Tunggu... -

Seorang Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cerita Pahlawan yang Tertinggal

28 November 2018   09:34 Diperbarui: 28 November 2018   09:57 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Istilah 4.0 terasa tidak asing lagi di saat ini, mulai dari Industri 4.0 bahkan baru-baru ini Presiden Joko Widodo mencanangkan Making Indonesia 4.0. Pemakaian istilah ini tentunya merujuk kepada revolusi Industri 4.0 yang katanya lebih kepada orientasi penggunaan internet dan otomatisasi pekerjaan lebih dominan di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita. 

Karena begitu masifnya gerakan 4.0 ditengah masyarakat kita, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, apakah ada Pahlawan 4.0 ditengah kehidupan masyarakat kita?

Pahlawan Zaman Old

Pengertian di masyarakat adalah mereka yang telah gugur di medan pertempuran pada saat merebut kemerdekaan Indonesia. Menurut Perpres 33/1964, pahlawan adalah warga negera Indonesia yang gurur atau tewas atau meninggal dunia akibat tindak kepahlawannya yang cukup mempunyai mutu dan nilai jasa perjuangan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela negara dan bangsa atau mereka yang masih hidup sesudah melakukan tindakan kepahlawannya yang cukup membuktikan jasa pengorbanan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela negara dan bangsa serta tidak ternoda dalam riwayat hidup selanjutnya. 

Terasa panjang pengertiannya hanya untuk menjadi pahlawan. Pengertian ini tentunya akan menyiksakan banyak celah untuk seseorang di masa memperjuangkan kemerdekaan yang mengklaim dirinya telah turut berjuang pada jaman tersebut sehingga disebut sebagai seorang pahlawan. 

Pada jaman itu, begitu beratnya mereka berjuang merebut kemerdekaan ataupun mempertahankan kemerdekaan, bahkan sampai nyawapun taruhannya. Sehingga kelayakan untuk disebut pahlawan menjadi sangat mahal, karena nyawa taruhannya. Atau bahkan kompensasi menjadi pahlawan pada saat itu tidak sebanding dengan nyawa yang telah dipertaruhkan. 

Kita bisa lihat beberapa veteran perang kita hidupnya tidak seindah yang dibayangkan ketika mereka berjuang merebut kemerdekaan dengan harapan bahwa mereka dapat hidup layak demi kemanusiaan. Tentunya dengan perubahan jaman, apakah akan membawa perubahan pada makna pahlawan juga?

Pahlawan Era 4.0 (Zaman Now)

Sekali lagi bahwa pengertian pahlawan di masyarakat akan berbeda dengan peraturan yang telah dikeluarkan oleh negara. Pengertian di masyarakat akan lebih banyak mengacu pada perasaan, ketika suatu masyarakat diuntungkan oleh kehadiran seseorang ditengah-tengah mereka. Ambil lah contoh ada sebutan dimasyarakat, sesaat setelah tragedi tahun 1998 yaitu Pahlawan Reformasi. 

Ada beberapa mahasiswa yang gugur bahkan menghilang tidak kembali sampai saat ini disebut sebagai pahlawan reformasi, karena telah berjuang dan mengkompensasi nyawanya untuk suatu perjuangan melawan rezim pada saat itu. 

Menjadi seorang pahlawan di jaman ini mungkin saja mudah, kita hanya perlu memposisikan diri paling depan di saat ada yang teranianya baik individu ataupun kelompok masyarakat dan mem-viral-kan melalui media sosial, bahkan bila perlu membuat sebuah gerakan suatu pembelaan terhadap yang teranianya tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun