Mohon tunggu...
AGUSTIA AMLIZA
AGUSTIA AMLIZA Mohon Tunggu... Mahasiswa - 1804009

Mahasiswa Universitas Perintis Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Narkoba di Kalangan Remaja serta Edukasi Remaja di Tengah Kasus Narkoba pada Masa Kini

29 Juni 2021   11:04 Diperbarui: 29 Juni 2021   11:24 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa ini perkembangan dunia globalisasi semakin pesat, penyalahgunaan obat obatan terlarang pun semakin marak di gunakanan ,seperti narkoba yang marak sekali di gunakan, bahkan bukan hanya terjadi pada orang dewasa tetapi sudah banyak di gunakan pada remaja bahkan anak anak. Ini dapat di sebabkan karena salah pergaulan, pengaruh lingkungan, dimana pengguna yang awalnya hanya coba-coba lama kelamaan akan memiliki rasa candu terhadap obat terlarang tersebut. Padahal, efek narkoba sangatlah berbahaya, narkoba dapat merusak kesehatan secara fisik dan kejiwaan

Masa remaja adalah fase perkembangan atau masa peralihan antara masa anak anak dengan masa dewasa, pada masa ini emosi anak remaja umumnya tidak stabil, rasa ingin tahu yang liar biasa, masa masa dimana proses mencari jati, maka dari itu pada masa ini di perlukan edukasi yang lebih luas lagi, dan di sibukkan dengan kegiatan yang positif, walaupun di masa remaja keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti bermacam macam gaya hidup serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba.

Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang.  Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Narkoba adalah bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering menyebabkan ketergantugan. Akibatnya, kerja otak berubah. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalah artikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Dampak Penyalahgunaan Narkoba :

Dampak Fisik :

  1. Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi.
  2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
  3. Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
  4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup.
  5. Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.

Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.

Ciri-ciri penyalahguna Narkoba : 

  1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan; penampilan dunguk; bicara tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.
  2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
  3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.

Tahun 2019, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada usia remaja meningkat dari 20% menjadi 24-28%. Hal ini disampaikan oleh Kepala BNN, Heru Winarko pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, tanggal 26 Juni 2019 di Jakarta.

  • Untuk melakukan edukasi bahaya narkoba pada remaja, maka langkah ini dapat dilakukan oleh orang tua :

1. Berikan informasi yang detail mengenai bahaya narkoba

  • Berikanlah informasi mengenai dampak dampak narkoba bagi kesehatan, bahaya zat tersebut apabila digunakan dalam dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian dan juga berikan edukasi mengenai hukum hukum yang akan di berlakukan apabila terjerat kasus narkoba, tentunya ini sangat merugikan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.

2. Selalu melibatkan diri dalam pergaulan anak

      Sebagai orang tua yang baik, jadilah teman yang baik untuk anak, selalu ambil tahu mengenai perkembangan anak, kenali siapa saja teman dekatnya, bahkan latar belakang keluarganya, selain itu penting juga sebagai orang tua untuk terlibat dalam aktivitas social anak, seperti menghadiri aktivitas sekolah misalnya kegiatan bakti social, aktif menghadiri pertemuan sekolah serta menjalin komunikasi yang baik dengan guru guru yang ada di sekolah, sehingga orang tua pun dapat mengetahui perkembangan anak saat berada di luar rumah, dan yang terpenting adalah memberikan perhatian yang cukup untuk anak, agar anak tidak mencari perhatiannya diluar rumah dengan pelarianya menggunakan obat-obat terlarang.

3. Latih, dampingi, dan dukung remaja dalam manajemen konflik dan pengelolaan stress yang sehat

  • Pada umumnya usia remaja adalah usia yang memiliki emosi yang kurang stabil, sering megalami berbagai tekanan di lingkungan sosialnya, sehingga sering terjadi konflik dalam pertemanan, di tambah lagi kebutuhan untuk diakui keberadaannya dalam sebuah pertemanan membuat remaja sering kali melakukan berbagai cara untuk dapaat di terima dalam sebuah kelompok atau komunitas yang di inginkan, dapat  di ambil contoh, misalnya untuk dapat bergabung dengan kelompok A, si B di wajibkan untuk melakukan hal hal yang di larang dulu, seperti harus merokok dulu bahkan mengkomsumsi alcohol. Hal hal seperti ini yang wajib di tanamkan orang tua di fase remaja, sehingga perlu di lakukan edukasi dan dukungan yang lebih kuat lagi.

4. Jadilah sahabat untuk anak anda

  • Sebagai orang tua tentunya dapat menempatkan diri dari berbagai sisi, tidak hanya sebagai orang tua, tetapi juga dapat menjadi teman, tempat cerita yang baik untuk anak yang penuh empati, hangat dan dapat dipercaya, dan bisa menjadi pendengar yang baik, sehingga ketika anak mendapatkan suatu masalah dapat menceritakan sepenuhnya kepada orang tua tanpa ada rasa takut ataupun gengsi.

5. Lakukanlah aktivitas bersama secara rutin

  • Pada fase remaja memang sangat menyukai tantangan. Maka dari itu aktivitas diluar rumah akan sangat diminati , Sekedar pergi makan bersama atau menonton film bersama juga dapat mempererat hubungan antara orang tua dengan remaja. Pada usia remaja sangat suka didengarkan. Maka dari itu orang tua dapat memanfaatkan dengan berdiskusi tentang nilai-nilai yang baik dalam hidup, mengobrol ringan anatara anak dan orang tua,  simulasi kasus/masalah remaja sehari-hari, bahkan diskusi tentang kasus narkoba yang menjerat seorang publik figur misalnya. Dari sini orang tua dapat memberian edukasi mengenai narkoba serta mengukur wawasan sang anak mengenai bahaya narkoba

Keluarga adalah tempat belajar yang pertama dan utama utuk anak, keluarga adalah rumah. Maka dari itu , mari menjadi orang tua yang menyenangkan bagi remaja sekaligus tetap melindungi mereka dari potensi bahaya narkoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun