Agustia Luthfi Anggrainin Ismail
Pandemi Covid 19 masih terus berlangsung di Indonesia, tidak hanya negara ini yang masih berjuang untuk menghadapi pandemi ini, banyak negara yang juga masih tetap berjuang dalam menghadapi situasi ini. Sudah hampir  2 tahun semenjak Covid-19 pertama kali masuk Indonesia dan pandemi ini masih saja terus berlangsung, angka yang menunjukkan masyarakat yang terjangkit pun  semakin meningkat, sempat beberapa waktu lalu mengalami penurunan, yang dimana hal gembira ini disambut dengan suka cita, namun tidak lama dari itu berita kenaikan angka pasien yang terjangkit semakin meningkat, entah dikarenakan satu sama hal lainnya.Â
Termasuk didaerah saya yang sudah banyak masyarkat mengabaikan protocol kesehatan, bahkan di tempat umum sekalipun, banyak juga pengendara sepeda motor di tempat saya yang sudah mengabaikan protokol kesehatan yaitu penggunaan masker, karena bagaimanapun juga jika angka sudah menurun alangkah baiknya tetap menaati protokol kesehatan, karena manusia tidak akan menyadai keberadaan virus yang dimana tidak dapat di rasakan kehadirannya,maka dari lebih baik mencegah daripada mengobati.Â
Karena bagaimanapun kita tidak ada yang tau, dimana dan kapan bisa terkena virus ini. Ditambah lagi kemunculan virus ini yang bermutasi, hingga sampai detik ini ada virus yang diberi nama Omicron. banyak masyarakat juga yang sudah bosan hingga pasrah pada keadaan yang seperti ini.
Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Dikarenakan virus ini yang bermutasi ada beberapa varian  dari c0vid 19 inipun bermacam-macam mulai dari Alpha, Belta, Delta hingga yang terakhir kabarkan adalah variant baru omicron.
Dengan banyak macamnya covid 19 ini pemerintah juga mewajibkan masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksinasi covid 19, yang dimana vaksinasi ini begitu penting, ada 2 tahapan dalam melakukan vaksinasi, yaitu vaksinasi dosis 1 dan vaksinasi dosis 2, yang dimana akhir-akhir ini dikabarkan juga pemeintah mewajibkan melakukan vaksinasi booster, dikarenakan varian baru omicron ini kebal terhadap vaksinansi dosis 1 dan 2, sehingga masyarakat diwajibkan melakukan vaksinasi booster.Â
Namun seperti yang kita ketahui banyak masyarakat Indonesia yang belum melakukan vaksinasi, padahal sebagaimana kita tahu vaksin ini bersifat wajib dan tanpa dipungut biaya sepeserpun bagi seluruh warga negara Indonesia, bukan tanpa alasan banyak masyarakat yang belum melakukan vaksin,,banyak ketakutan yang mereka lihat ditelevisi sehingga membuat warga menjadi maju mundur untuk melakukan vaksinasi.Â
Beberapa waktu lalu ketika menonton Story selebgram Rachel Venya yang dimana sedang berlibur di Amerika, di Amerika mereka bisa mendapatkan vaksinasi ditempat-tempat yang telah disediakan seperti rumah sakit hingga apotik menyediakan vaksinasi gratis bagi siapapun, termasuk yang membutuhkan saat itu. Termasuk selebgram tersebut, yang dimana posisinya dia adalah warga negara asing.Â
Salah satu kemudahan inilah yang menurut saya dapat membuat masyarakat menjadi berpikir lebih maju, jika saja diawal seseorang mengatakan tidak ingin melakukan vaksin dikarenaka takut ataupun hal lainnya, jika dia tiba-tiba berubah pikiran maka bisa mengunjungi tempat yang menyediakan dan juga memilih vaksin yang diinginkan. Namun di Indonesia belum menerapkannya hal tersebut karna satu hal lainnya.
Selama hampir 2 tahun ini bukanlah waktu yang singkat, pandemi membuat segala sesuatunya berubah. Termasuk tatanan yang ada,mulai dari sosial, pendidikan hingga ekonomi, segalanya berubah. Perubahan ini diakibatkan adanya pandemi yang masih terus berlangsung, yang dimana kita tahu, mulai dari sosial, ekonomi hingga pendidikan melakukan adaptasi dengan keadaan yang ada.
Proses pembelajaran yang kita lakukan ini  adalah  salah satu contoh adaptasi yang kita hadapi, yang dimana para pelajar serta pengajar melakukan proses pembelajaran dari rumah seraca daring, yang dimana hal ini sebelumnya tidak pernah dilakukan, sehingga hal ini membuat kita melakukan adaptasi dengan keadaan, begitu pula dengan para pekerja, baik pekerja kantoran maupun pekerja non kantor hingga para pedagang dan pengusaha.Â
Setiap orang harus beradaptasi dengan hal ini, yang dimana keadaan ini membuat perekonomian di Indonesia menurun, semua berlangsung dari rumah secara online, bahkan untuk para pekerja yang berkecimpung langsung dalam pembuatan suatu barang ataupun makanan juga dilakukan pembatasan masuk secara bergilir yang dimana hal ini juga berdampak pada hasil dari produk tersebut, atau bisa dikatakan semakin berkurang sehingga juga berdampak pada penghasilan dari pabrik itu.Â
Dari hal ini lalu muncullah PHK hingga karyawan yang dirumahkan tanpa batas yang ditentukan, sehingga hal ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan mereka. Tidak dapet dipungkiri hal ini begitu berdampak pada masyarakat Indonesia, terutama pada kalangan masyarakat menengah kebawah. Banyak sekali yang di PHK, kehilangan pekerjaan juga dirumahkan tanpa batas kepastian.Â
Dari banyaknya yang kehilangan pekerjaan juga banyak yang belum mendapatkan pekerjaan dikarena lulusan baru ataupun hal sebaginya, akhirnya banyak yang membuka usaha baru, berlomba-lomba sekreatif mungkin agar menarik perhatian masyarakat, akhirnya hal ini juga dapat menimbulkan persaingan ketat diantara para pembisnis ini.Â
Dari adanya masalah ekonomi tersebut tidak sedikit pula tindak criminal yang terjadi akibat masalah ekonomi yang terjadi sehingga kita sebagai warga negara yang baik harus bisa menjaga keluarga kita serta lingkungan kita, karena bagaimanapun juga tindak criminal bukanlah suatu Tindakan yang terpuji apapun alasannya. Selan dalam dua bidang yang telah dibahas diatas, yang terdampak pandemic ini, masalah sosial ini pun juga terdapat kendala.Â
Dalam masalah sosial yang kita hadapi saat, dapat kita lihat dalam keseharian kita ketika pandemic ini yang dimana hampir setiap orang melakukan kegiatan dari s0sial media, yang dimana tidak dapat dipungkiri kita akan terus berpaku pada layer gadget untuk kegiatan pembelajaran atapun bahkan pekerjaaan kantor, ditambah lagi pembatasan keluar rumah demi pengurangan penyebaran covid 19, yang dimana kita menghubungi teman ataupun berkomunikasi dengan teman atau saudara yang jauh menggunakan media s0sial, sehingga saat ini banyak kita temui rang yang lebih menghabiskan hari-harinya menatap layer gadget, untuk hiburan pun semuanya dai gadget, karena tidak dapat dipumgkiri hiburan selama pandemic ini lebih banyak kita habiska dengan menatap layer gadget.Â
Tidak sedikit pula ketika 0rang yang bisa dikatakan gapang bsan dengan suasana rumah akan selalu mencai cara untuk mendapatkan hiburan dari gadget. Banya juga rang yang menjadi anti s0sial ataupun lebih ingin menyendiri dikarenakan sudah terbiasa engan kegiatan sehari-hari selama pandemic sellau melakulan kegiatan yang sama, c0nt0hnya seperti saya pribadi, tidak sedkit pula sering saya temukan kpmen di media sosial tiktk yang mengataka  hal serypa, leih mendadi pendiam dan anti s0sial. Dai adanya pandemic ini begitu banyak berdanpak pada kehidupan manusia yag ada terdampa pandemic ini.Â
Banya juga yang berdsmpsk pada keehatan mental sesrang yang dimana kita sebagai masyarakat yang terdampak juga harus tetap bisa menjaga kewarasan serta kesehatab mental kita, kareba bagaimanapun juga setuap rang pasti mengalami masalah akan hal tersebut, semga dengan bergantinya tahun ini diharapkan yang tebaik untuk kita semua, cvid segera menghilang dan keadaan bisa Kembali seperti semula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H