Mohon tunggu...
Agustia Luthfi
Agustia Luthfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan:))

Shine, Dream, Smile:))

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memulai dari Hal Kecil untuk Menjadi Seorang Konten Kreator Hebat

23 Juni 2021   22:22 Diperbarui: 23 Juni 2021   22:50 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk pengalaman saya sediri sebenarnya kurang memiliki pengalaman yang baik sebagai content creator, yang tidak lain adalah orang yang kurang memiliki kepercayaan diri. Seperti yang saya katakan diatas, saya suka sekali menonton konten -- konten memasak, dan saya akan menerapkan atau Saat ini kita telah hidup di zaman dimana segala sesuatu dapat didapatkan dengan mudah, termasuk kemudahan dalam mendapatkan informasi secara cepat dan akurat. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang begitu cepat, teknologi yang sudah maju dengan pesat, sehingga kita bisa mendapatkan dengan mudah. 

Contohnya saja seperti adanya internet, kemudahan dalam mengkasesnya, kemudahan mengakses internet untuk berbagai keperluan, termasuk berbelanja secara online, juga teknologi - teknologi canggih lainnya. Selain hal tersebut kemudahan mengakses internet ini dapat kita manfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti menjadi content creator yang juga berguna bagi orang lain. Tidak hanya berguna bagi orang lain namun hal tersebut juga berguna bagi diri kita sendiri yang di mana hal tersebut juga bisa menjadikan ladang penghasilan untuk kita dan juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Maka dari itu sebagai orang yang hidup di zaman yang telah maju ini sebaiknya kita memanfaatkan media sosial dengan sebaik mungkin agar dapat berguna untuk diri sendiri maupun orang lain.

Bagi saya pribadi, sebagai salah satu pengguna internet, merasakan betapa terdapat kemajuannya yang sangat pesat dibandingkan daripada dahulu ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan adanya perkembanagan teknologi ini dapat dipastikan hampir setiap orang menggunakan internet dan mengaksesnya setiap saat, terlebih lagi cara penggunaannya yang praktis dan gampang. Dengan adanya internet ini tidak jauh dari seorang content creator. Content creator ini mengunggah berbagai hal yang sesuai dengan passionnya, atau bahkan hanya sekedar sharing dan juga membagikan kegiatannya sehari-hari. 

Seperti blog pribadi, youtube, instagram, podcast dan masih banyak lainnya. Hal - hal tersebut dibuat orang seseorang yang disebut konten creator. Menurut beberapa artikel yang saya baca, content creator menurut state of digital publishing adalah, seseorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi yang berada di media, terutama media digital, dengan kata lain yaitu kita harus bertanggung jawab untuk segala kemungkinan yang terjadi pada postingan kita dan juga berani menanggung resikonya. Dan ternyata content creator sendiri bukan hanya seorang artis maupun selebriti, namun artis ataupun selebriti juga bisa menjadi seorang content creator. 

Bahkan menurut saya artis ataupun selebriti konten mereka lebih mudah dilirik ataupun dilihat oleh masyarakat, karena balik lagi mereka seorang pubik figur yang setiap postingannya, kegiatannya maupun gerak-geriknya diperhatikan dan juga diamati oleh masyarakat. Saat ini juga banyak sekali artis yang menjadi content creator, terutama youtube, yang banyak diantaranya lebih menyajikan kegiatan sehari- harinya, tidak hanya tentang kegiatan sehari-harinya, juga banyak artis yang menyajikan konten make up, skincare rutin, juga bahkan riview-riview pribadi maupun yang diendors oleh berbagai pihak. 

Saat ini pun juga banyak sekali content creator yang dapat kita temui, banyaknya content creator sendiri saat ini memunculkan banyak persaingan, namun menurut saya kembali lagi kepada sang content creator, bagaimana mereka membuat konten mereka sebaik dan semenarik mungkin. Dimana saat ini juga banyak sekali orang yang membuat berbagai blog pribadi, berisikan berbagai macam konten, mulai dari pendidikan, pengetahuan- pengetahuan, riview- riview makanan, skincare, make up, film- film, barang- barang berupa elektronik maupun hal- hal lainnya. 

Saya pribadi pun juga sangat merasakan berbagai konten yang dibuat oleh para content creator, saya pribadi sering kali membuka blog riview- riview barang, skincare maupun make up  apapun yang ingin saya beli, tidak hanya blog saya juga sering melihat riview di youtube bahkan juga tik tok, hal tersebut berguna bagi setiap orang yang seperti saya yang jika ingin membeli sesuatu harus melihat riview dahulu untuk mengetahui berbagai kelebihan maupun kekurangan dari barang yang ingin saya beli, dengan kata lain content creator itu membantu kita yang membutuhkan konten mereka, dan juga content creator sendiri memiliki target pasar yang berbeda -- beda. 

Salah satu konten yang sering saya lihat adalah konen masak memasak, yang dimana nantinya akan saya terapkan, dan jika saya berminat biasanya saya membuat video masak memasak makanan yang mudah dan biasanya saya upload di Instagram, story whatsApp  bahkan juga Tik Tok. Namun sebenarnya inilah kekurangan saya, mungkin baru beberapa jam saya akan menghapus postingan saya, hal tersebut dikarenkan kurangnya rasa percaya diri, sehingga hal -- hal tersebut terjadi.

melakukan kegiatan memasak tersebut, bukan memasak makanan yang berat -- berat melainkan makanan yang mudah dibuat dan bahan yang mudah didapatkan, karena pada hakikatnya saya tidak begitu pandai memasak, sehingga jika ditakutkannya memasak makanan yang berat dan gagal nanti akan dimarahi ibu hihihhi. Konten yang saya buat sendiri adalah mengupload makanan yang saya buat dan akan saya uploadnya di Instagram, story WhatsApp, sesekali di Tik Tok, namun kembali hal tersebut saya tidak akan menguploadnya 24 jam karena kurangnya kepercayaan diri saya. Namun sebuah kebanggan tersendiri bagi saya yang hanya seorang content creator kecil jika ada beberapa orang yang merespon walaupun hanya sekedar memuji bahkan juga menanyakan bagaimana penilaian saya terhadap makanan tersebut, sebenarnya hal tersebut hanya sebuah kegabutan saya dan ingin membuat konten, namun saya pikir -- pikir kembali jika saya lebih baik dalam berkarya mungkin bisa menjadi lebih baik kedepannya. 

Juga saya sering membagikan dokumentasi perjalanan seperti sedang jalan -- jalan ataupun bahkan perkembangan kucing peliharaan saya, seperti saat disaat dia sakit dan bagaimana saya menanganinya yang saya harapkan juga kepada pemilik hewan peliharaan dapt menanganinya tanpa panik sampai hewan kesayangan kita pulih. 

Sebenarnya saya juga pernah membuat blog  namun hanya 1 kali memposting dan setelah itu saya lupa karna memang tidak menggunakan nama pribadi, dan juga sebenarnya saya juga suka menulis hal -- hal yang random yang mungkin ada dalam ide otak saya, dan untuk kedepannya saya akan memulai lagi untuk menulis, terlebih lagi saya juga suka menulis diary yang menurut saya hal tersebut dapat mengekspresikan diri saya. 

Saya juga suuka memberikan riview ataupun penilaian terhadap suatu hal yang saya beli, seperti skincare dan make up, namun hal tersebut hanya pada story WhatsApp yang dimana hanya orang -- orang tertentu mengetahuinya, tidak sedikit jugfa dari teman- teman yang merespon, dan menurut saya hal tersebut suatu kebanggan tersendiri. Dan terlebih lagi saya adalah mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan pada peminatan Public Relations, yang diajarkan menjadi seorang yang pandai membawa diri dan juga pandai dalam berbagai hal, sehingga dari sinilah kepercayaan saya sedikit demi sedikit terlatih.

Potensi dari perangkat yang saya gunakan juga lebih mengarah pada hal postif, namun bagaimana juga media dgital juga mempunyai hal positif maupun negatifnya, tergantung pada orang yang menggunakannya. Untuk pribadi saya sendiri saya menggunakan platform -- platform media tersebut untuk berbagai kegiatan, terutama untuk komunikasi, selanjutnya untuk hal pendidikan, yang dimana hal tersebut sangat penting, kita dapat mendapatkan berbgai ilmu pengetahuan yang gratis dan juga bermanfaat, tergantung seberapa rajin dan giat kita memanfaatkannya, selain itu untuk hal kehidupan sehari--hari, seperti mencari tahu hal -- hal yang belum pernah kita ketahui, berbelanja, bahkan seperti saya yang suka menonton riview sebelum membeli suatu hal yang saya inginkan. Namun ada kalanya jika setan menghasut, saya bisa jadi lupa waktu dan teus bergelut dengan kesibukan bermain gadget.

Menurut saya pribadi bagaimana cara agar konten di Indonesia lebih sehat antara lain seperti bagaimana suatu content creator membuat konten yang bermafaat, tidak mengandung hal yang berbau SARA, juga lebih memfilter kata -- kata, ataupn kalimat yang kurang baik, karena penikmat konten tidak hanya orang dewasa saja melainkan remaja juga ada bahkan anak di bawah umur sudah ada yang pandai menggunakan gedget. Juga jka mengandung unsur bahasan yang sensitif memberikan malumat ataupun sebagainya. 

Juga tidak memposting hal -- hal yang berbau vulgar ataupun adegan -- adegan yang tidak seharusnya di buat konten, seperti hal yang berbau vulgar, dikarenakan jika anak yang dengan keingintahuan yang tinggi dan tidak dapat memfilternya dapat mengakibatkan hal buruk bagi anak tersebut. Maka dari itu sebaiknya content creator lebih sadar akan hal -- hal yang kurang pantas untuk ditayangkan pada kontennya. Mungkin hanya hal -- hal diatas yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika terdapat kata -- kata yang kurang berkenan. Terima kasih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun