SUATU PAGI
Minggu berlabuh
Sedang angin pagi bisikkan sisa cinta
yang semalam tertumpah
Ingin kutangkap gairah hari dengan berbagi
Tentang ujar yang berselimut rindu
Tentang ajar yang tak lagi beku
Duh Gusti,
Pada mu kurentangkan asa
Biar semua tak siasia.
SUATU SIANG
Bayangbayang yang terdedahkan
Serupa debu kota yang hiasi harihari
Seperti asapasap yang membumbung mencemar
Sedang kita harus menyelinap
Diantara deru jalanan baunya tajam
Siang yang terus menyalang
Harus ditaklukkan dengan penuh kehatihatian
Sebab hari memang tak pernah berhenti
Lingkar melingkar tak pernah usai.
SUATU SENJA
Senja bercinta dengan burungburung
Kembali ke sarang
Membawa kepak sayap letih
Sehari penuh ikhlas tanpa harap balasan
Mengisi adonan hidup yang setia diolah
Lalu dengan kesempurnaan hari mencoba dimasak
Dengan tungku dari jiwa yang baru.
SUATU MALAM
Lalu senja menampar wajah
Dengan ketenangan yang sempurna
Saat segala kecemasan siang
Perlahan sirna oleh nyala lampulampu kota
Mungkin orangorang telah mereda hati
Untuk membuka tangan menyambut makna malam
Yang lebih jujur ungkap keluh yang membekap
Muntahkan kesah yang meresah.
maret 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H