Â
Bandung-23 Juni 2022. Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meluncurkan secara resmi program Jabar Ngabring dan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) bagi 120 Ribu Pendamping Keluarga program Percepatan Penurunan Stunting yang bertugas di Jawa Barat.
Dalam peluncuran Jabar Ngabring dan PTO tersebut, Wagub  sekaligus  membuka secara resmi Rapat Koordinasi Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting se-Jawa Barat yang diselenggarakan selama dua hari mendatang di Hotel Grand Preanger Jl. Merdeka Bandung.
Melalui pidato sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua TPPS Provinsi Jawa Barat menginstruksikan kepada seluruh OPD di tingkat provinsi untuk berkolaborasi, fokus mencari upaya yang konkrit untuk menurunkan stunting di Jawa Barat.
"Semuanya harus ikut Ngabring, Ngawal Bareng New Zero Stunting." Pungkasnya. Kang Uu juga mengapresiasi kehadiran para Bupati serta Walikota yang notabene juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten/Kota.
"Saya berharap, kehadiran Bapak/Ibu Bupati dan Walikota jangan hanya karena saya meminta Anda semua datang. Bapak/Ibu harus buktikan, bahwa selepas dari kegiatan Rakortek ini, seluruh OPD di Kabupaten/Kota yang anda pimpin segera bergerak, memadukan langkah untuk melakukan upaya nyata melalui program kerja yang fokus bertujuan memberikan edukasi dan melakukan upaya preventif agar satu-dua tahun mendatang, tidak ada lagi bayi terindikasi stunting lahir dari penduduk Jabar." Seru Kang Uu.
Senada dengan Kang Uu, Wahidin --Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat berharap, ajang Rakortek ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para peserta kegiatan.
"Sengaja kami mengundang OPD daerah, perwakilan PKK, Organisasi profesi dan berbagai elemen masyarakat untuk duduk bareng, bersama-sama mendiskusikan langkah konkrit bagi upaya Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Barat." Tegas Wahidin.
Selain meluncurkan program Ngabring, Wagub Jabar beserta Kepala Perwakilan BKKBN Jabar juga meluncurkan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) bagi anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas di Jabar.
"Dengan PTO ini, saya yakin 118 ribu anggota TPK di Jabar akan mampu menjadi tenaga pendamping keluarga yang handal, yang sekaligus juga menjadi motor penggerak bagi upaya perubahan perilaku masyarakat yang mereka damping, baik itu Remaja Putri, Calon Pengantin, Ibu Pasca Nifas dan Ibu yang memiliki Bayi dibawah Dua Tahun (Baduta)." Ungkap Wahidin Menjelaskan.