Mohon tunggu...
Agustan Ogut
Agustan Ogut Mohon Tunggu... Guru - A Father, Teacher, Reader, Writer

Menulis untuk mengikat ilmu, berbagi, dan keabadian. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mendorong Partisipasi dan Rasa Kekeluargaan pada Kegiatan Isra Mi'Raj

10 Februari 2024   22:49 Diperbarui: 10 Februari 2024   22:52 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di pagi yang cerah, sekitar pukul 08.00 waktu di Kota kami, tiba-tiba pintu pagar rumahku berbunyi. Tanda ada orang yang membukanya.

"Assalamualaikum.."

Ia memberi salam sampai lebih dari dua kali.

"Walaikumussalam wr wb"

Saya menjawab salamnya sambil membuka pintu rumah. Saya melihat dua orang anak perempuan, yang juga mereka adalah tetangga di lorong kami.

"Pak.., anu pak..kita mau Isra Mi'raj, ada dikumpul untuk biaya snaknya".

Mereka menyampaikan tujuannya datang ke rumah. Mereka mendatangi setiap rumah yang ada di kelompok dasa wisma di lorong kami. Mereka meminta partisipasi setiap rumah tangga untuk menyumbangkan sesuai kemampuan mereka untuk biaya snak acara Isra Mi'raj di masjid kami, Masjid Besar Al Jihad Kec. Bara Kota Palopo.

Sumbangan sukarela tersebut di peroleh bukan hanya dari satu dasa wisma saja, tetapi dari setiap dasa wisma di kelurahan kami. Sebagian besar rumah tangga dari setiap dasa wisma turut berbagi rezeki pada kegiatan religi ini.

Setiap ketua dasa wisma menentukan siapa-siapa yang akan menjadi sukarelawan pengumpul dana. Ada anak-anak remaja, seperti di dasa wisma kami. Ada juga orang dewasa, bahkan ada orang tua yang tidak mau kalah turut mengambil bagian pada kegiatan amal ini.

Setelah dana terkumpul di masing-masing dasa wisma. Mereka menentukan satu rumah di masing- masing dasa wismanya sebagai tempat untuk membuat snak kegiatan. Mereka berkumpul dan bekerjasama meracik kue kesukaan mereka.

Kenapa kue kesukaan mereka? Ya..karena merekalah sendiri atau warga dari dasa wisma tersebut yang akan menikmatinya ketika berada di Masjid nantinya. Setiap kelompok dasa wisma, masing-masing membawa snak yang terutama diperuntukkan untuk orang-orang yang hadir dari dasa wisma yang bersangkutan. Lalu.., boleh tidak snaknya kebagian ke orang dari dasa wisma lain? Boleh lah, tidak ada larangan, yang penting masih ada yang bisa dibagikan.

Setiap tahun pelaksanaan kegiatan keagamaan di Masjid kami, selalu melibatkan warga untuk berpartisipasi. Tapi, hal ini bukan berarti Masjid kami tidak mengeluarkan biaya lho pak.

Masjid tetap memegang tanggungjawab besar atas pelaksanaan setiap kegiatan. Snak kegiatan sebagian ditanggung oleh Masjid, yang sebagiannya lagi dari setiap dasa wisma tadi. Snak yang dari dasa wisma, pada umumnya juga dinikmati oleh masing-masing anggota keluarga dari dasa wisma itu sendiri yang lagi hadir mengikuti kegiatan.

Kebersamaan, kerjasama, dan rasa kekeluargaan sangat terasa di setiap kegiatan yang kami laksanakan. Pengurus Masjid merasa tidak sendiri mengelola dan membangun masjid. Lagi pula, pada umumnya warga di kelurahan kami selalu siap berpartisipasi pada setiap kegiatan Masjid. Mungkin, inilah juga namanya orang-orang yang selalu terpaut hatinya dengan masjid. Alhamdulillah.

Sekitar pukul 16.30 sore, ba'da ashar, Sabtu, 10 feberuari 2024, kegiatan Isra Mi'raj dimulai. Seperti biasa, kegiatan diawali dengan lantunan ayat suci Al Quran. Kemudian, sabutan-sambutan. Kali ini, sambutan kegiatan, hanya dari ketua panitia pembangunan masjid. Unsur pemerintah, Pak Camat dan Lurah yang sediannya menyampaikan sambutan seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya, tidak sempat hadir karena pelaksanaan kegiatan bertepatan dengan libur dan cuti bersama. Ada informasi, mereka kemungkinan besar pergi berlibur.

Setelah sambutan ketua panitia pembangunan masjid, Pembawa hikmah Isra Mi'raj, Ust. Irfan Djaelani, S.Pd.i menyampaikan pesan-pesan agama di kegiatan ini dengan hikmad. Al ustadz menyampaikan bahwa ada dua peristiwa yang dialami oleh Nabiullah Muhammad saw pada satu malam, yaitu Isra dan Mi'raj. Isra berarti Nabi diperjalankan dari Masjidil Haram hingga ke Masjidil Aqsha di Palestine. Sedangkan, Mi'raj menurutnya bahwa Nabi di naikkan ke langit ke tujuh untuk berjumpa dengan sang Khalid utuk menerima shalat lima waktu. Sebuah keisitmewaan yang hanya diperuntukkan kepada Nabi saw.

Menurut Ustadz Irfan, inti dari Isra Mi'raj itu adalah perintah menunaikan shalat lima waktu.

"Jika shalat kita bagus atau berkualitas, sebagaimana tema kegiatan saat ini, insya Allah, Allah akan mudahkan segala urusan-urusan kita"

"Namun, sekarang tidak sedikit orang mengalami kesulitan dalam hidupnya, eh..malah curhatnya sama Sosial Media alias di FB atau dia buat status"

"Kenapa curhatnya, bukan kepada Allah azzawajallah dalam shalat, padahal Allah yang mengatur dan menguasai segala kehidupan ini"

"Kenapa tidak meminta kepada Allah?"

"Hal ini menjadi pertanyaan besar" tegas Pak Ustadz.

Di akhir ceramahnya, Ustadz Irfan mengajak para Jamaah agar selalu meningkatkan kualitas shalatnya. "mari jaga kualitas shalat kita agar selalu dekat dengan pemilik kehidupan ini, yaitu Allah swt".

Setelah materi ceramah berakhir, Ustadz tidak lupa memimpin doa bersama dengan jamaah.

Pelaksanaan Isra Mi'raj kali ini, selain menambah wawasan kami tentang peristiwa Isra Mi'raj, juga menjadi wadah mempererat silaturrahmi, mengokohkan kerjasama, mendorong partisipasi, dan menigkatkan rasa kekeluargaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun