Mendisiplinkan anak bukan hal yang mudah, tetapi bisa dilakukan bagi pendidik dan orang tua. Namun, terkadang kita masih belum memahami secara dalam apa makna dari disiplin, disiplin positif, dan juga disiplin lainnya (negatif). Tulisan ini bermaksud menguraikan perbedaan disiplin positif dan negatif (biasa) yang sering terjadi di lingkungan di mana kita berada. Yuuk disimak.
Disiplin berasal dari kata latin "Discere, artinya belajar dan Disciplina yang artinya pelatihan, pengajaran, dan tumbuh. Seiring perkembangan waktu kata disiplin dapat diartikan sebagai kepatuhan terhadap aturan, kemampuan mengendalikan diri sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.
Imam Musbikin dalam bukunya "Pendidikan Karakter Disiplin" menguraikan bahwa disiplin merupakan kondisi moral peserta didik yang terbentuk dari serangkaian perilaku yang diwujudkan dalam bentuk nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Disiplin merupakan suatu sikap, perbuatan untuk selalu menaati tata tertib atau ketentuan yang berlaku di suatu tempat.
Disiplin merupakan sikap patuh dan taat terhadap peraturan, tata tertib, dan nilai-nilai yang disepakati atau yang berlaku dalam suatu tempat. Disiplin juga merupakan perbuatan yang selalu berada pada ketentuan atau koridor yang telah disepakati bersama.
Disiplin dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu internal dan eksternal. Disiplin eksternal disebut sebagai disiplin negatif, sedangkan disiplim internal disebut disiplin positif. Hal senada juga dikemukakan oleh Hurlock (1978: 82) ada dua konsep mengenai disiplin, yaitu disiplin positif dan disiplin negatif.
Hurlock menjelaskan bahwa disiplin positif sama artinya dengan pendidikan dan bimbingan yang menekankan pada petumbuhan di dalam diri (self discipline) yang juga bersumber dari motivasi diri sendiri, proses menaati aturan dan norma harus datang dari kesadaran diri sendiri.
Irfan Amali juga menjelaskan dalam podcastnya, disiplin positif adalah sikap menumbuhkan disiplin yang didorong dalam diri anak tanpa hukuman dan hadiah. Disiplin positif merupakan pendekatan mendidik anak untuk melakukan kontrol diri dan pembentukan kepercayaan diri. Disiplin positif ialah perilaku disiplin bukan karena takut hukuman, adanya pengawasan, dan iming-iming hadiah.
Disiplin positif adalah suatu cara penerapan disiplin tanpa kekerasan dan ancaman yang dalam prakteknya sering melibatkan komunitas tentang perilaku yang efektif antara orang tua dan anak. Oleh karena itu dalam penerapan disiplin positif ini, anak selalu dididik, dibimbing, dan diajarkan untuk memahami dan mengetahui konsekuensi dari perilaku atau perbuatan yang mereka lakukan (Imam Setiawan, dkk: 2022).
Disiplin positif merupakan pendekatan mendidik anak untuk menumbuhkan sikap disiplin dari dalam diri anak tanpa memberikan hukuman, iming-iming hadiah, dan tanpa adanya pengawasan dari luar anak. Disiplin positif memberikan dukungan positif, mendidik, mengajarkan, dan membimbing proses terbentuknya perilaku positif yang bersumber dari dalam diri anak. Dalam disiplin positif, anak menyadari pentingnya, manfaat, dan konsekuensi dari perilaku mereka.
Sedangkan disiplin negatif berarti pengendalian dengan kekuasaan dari luar anak yang biasanya dilakukan secara terpaksa dan dengan cara yang kurang menyenangkan atau dilakukan karena takut atas hukuman.