Judul di atas merupakan pernyataan yang pernah diungkapkan oleh Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Prov. Sulawesi Selatan, Imran, S.Kom.,M.T. Beliau menyampaikan pernyataan tersebut ketika memaparkan materi pada kegiatan Refleksi Transformasi Pendidikan tahun 2022. Kepala Balai menyatakan "Kita harus berani nyaman dalam ketidaknyamanan".
Ungkapan ini mengandung makna yang dalam dan sarat dengan nilai filosofi kehidupan. Keberanian sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan. Sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh mantan juara dunia tinju kelas berat, Muhammad Ali, menyatakan "Dia yang tidak cukup berani untuk mengambil resiko, tidak akan mencapai apa-apa dalam hidupnya".Â
Hidup nyaman dalam kenyamanan adalah hal yang lumrah bagi kebanyakan orang. Sedangkan hal yang sangat langkah adalah hidup nyaman dalam ketidaknyamanan. Tidak banyak orang yang berani hidup nyaman dalam ketidaknyamanan. Sifat manusia cenderung mau berada pada zona nyaman. Hidup normal seperti apa yang ada saat ini. Hidup nyaman dan aman dengan segala kondisi kehidupan saat ini, tanpa berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki. Apalagi, mau mengambil resiko dan tantangan dalam kemajuan profesinya.Â
Ungkapan berani nyaman dalam ketidaknyamanan sebenarnya ditujukan kepada semua peserta kegiatan Refleksi Transformasi Pendidikan. Mereka yang hadir adalah Kepala dinas pendidikan, Kepala Cabang dinas, koordinator pengawas, perwakilan Kepala Sekolah Penggerak, dan perwakilan Guru Penggerak dari setiap Kabupaten/Kota Prov. Sulsel. Peserta refleksi diajak untuk selalu mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan dan kemajuan pendidikan saat ini dengan cara meningkatkan kapasitas diri, memperkuat kerjasama dan kolaborasi sesama elemen pendidikan.
Kemajuan pendidikan saat ini sangat pesat. Pengaruh teknologi terhadap perkembangan pendidikan juga tidak dapat dihindari. Sebagai aktor dalam transformasi pendidikan, kita perlu terus belajar dan beradaptasi terhadap segala bentuk perubahannya. Sebagai contoh kecil, Program Sekolah Penggerak (PSP) dan Program Guru Penggerak (PGP) merupakan program pengembangan pendidikan yang sangat perlu diapresiasi. Kita perlu berpartisipasi mengikuti seleksi kedua program tersebut, meskipun tantangannya tidak mudah. Â
Hidup nyaman dalam ketidaknyamanan memang tidak mudah. Segala tantangan dan resikonya siap menghadang. Namun, dibalik semua itu, nyaman dalam ketidaknyamanan dapat memberi manfaat yang sangat berarti dalam melakoni profesi yang kita cintai. Berikut manfaat ketika kita mampu nyaman dalam ketidaknyamanan yang berhubungan dengan pendidikan:
1. Â Mampu mengenal diri sendiri
Berani mengambil tantangan pada setiap event pendidikan, membuat kita mampu mengenal kekurangan dan kelebihan kita sebagai tenaga pendidik. Namun, kalau tidak berani, bisa jadi kita hanya mampu menilai orang lain.
2. Â Upgrade kompetensi diriÂ
Paradigma pendidikan dan pembelajaran terus berkembang. Semua ini, menuntut kita terus memperbaharui dan meningkatkan kompetensi untuk peningkatan kualitas pendidikan.
3. Â Memiliki banyak relasi
Banyak mengikuti kegiatan-kegiatan pendidikan dapat menambah lebih banyak kawan. Relasi yang baik adalah sahabat dan kawan yang baik hati dan selalu mengajak pada peningkatan kompetensi diri.
4. Â Menjadi pribadi terbuka, kritis, dan praktis
Ketika selalu menghadapi berbagai tantangan dalam profesi, kita bisa bersikap terbuka, kritis, dan praktis terhadap konteks yang ada di sekitar kita.
5. Â Langkah kecil menuju sukses
Banyak hal baru yang membuat diri kita bangga setelah mengalami proses yang tidak mudah. Pengalaman tersebut menjadi salah satu jalan menuju kesuksesan.
Setelah mengetahui manfaat keluar dari zona nyaman, kita perlu mengetahui cara hidup nyaman dari ketidaknyamanan atau keluar dari zona nyaman. Berikut tiga cara terbaik yang perlu diperhatikan yang ada kaitannya dengan perkembangan pendidikan, penulis kutip dari tulisan Taura:
1. Â Beradaptasi dengan situasi yang ada
Beradaptasi dengan perkembangan pendidikan berarti siap menerima perubahan yang ada. Transformasi pendidikan membutuhkan partisipasi aktif dari stakeholder pendidikan khususnya para tenaga pendidik sebagai ujung tombak perubahan. Mengikuti program guru penggerak salah satu bentuk adaptasi kita terhadap situasi yang ada. Terbiasalah menerima perubahan, tidak perlu menyalahkannya.
2. Â Tidak perlu membandingkan kemampuan diri dengan orang lain
Fokus pada pengembangan kapasitas diri salah satu cara agar tidak membandingkan diri dengan orang lain. Masing-masing kita mempunyai potensi terbaik. Kembangkan potensi diri walau merasa tidak nyaman dengan situasi, tanpa membandingkan kemampuan orang lain.
3. Â Ambil hikmah dari segala perubahan yang ada
Setiap perubahan ada hikmah yang terkandung. Bagi yang tidak mengikuti perkembangan dan segala perubahannya, bisa dipastikan tidak mendapat hikmah dibalik itu. Hikma bisa saja berupa ilmu yang bermanfaat dan relasi yang baik dengan banyak orang.
Hidup nyaman dalam ketidaknyamanan banyak manfaat di dalamnya. Hidup seperti itu perlu menjadi kebiasaan agar kualitas diri selalu berkembang. Nyaman dalam ketidaknyamanan memang tidak mudah, jika semuanya sudah menjadi passion akan terasa seperti nyaman dalam kenyamanan.Â
Sumber: Â https://www.kompasiana.com/taura/60a3bbef8ede4873122c7b12/jadilah-nyaman-dalam-situasi-tidak-nyaman
          https://www.merdeka.com/gaya/5-alasan-kenapa-setiap-orang-perlu-keluar-dari-zona-nyaman.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H