Mohon tunggu...
AGUS SUWARNO
AGUS SUWARNO Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik yang senang membaca dan menulis

Kang Guru dari lereng gunung Slamet, Banyumas,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhir Perjalanan Si Blendong

6 Agustus 2021   00:31 Diperbarui: 6 Agustus 2021   00:32 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa air mata meluncur pelan dari sudut mata kiri Mbok Sarti. Perempuan berumur tujuhpuluhan itu tampak dari matanya tergambara  rasa sedih dan gembira yang berpadu. 

Kesedihan melepas si Blendong yang Ia rawat sejak kecil dan kegembiraan karena terbayang olehnya saat Ia kelak ke akhirat mengendarai si Blendong untuk menuju rumah surganya. 

Berbagai rasa yang berkecamuk dalam dada seketika pudar saat bunyi takbir menandai dimulainya prosesi penyembelihan Si Blendong. Mbok Sarti bergegas meninggalkan lokasi penyembelihan karena tidak ingin melihat akhir hidup si Blendong. 

"Sampai berjumpa nanti  Blendong, saat engkau mengantar Aku ke rumah abadiku di surga sana." Kata Mbok Sarti dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun