Hal ini Saya rasakan hampir sebulan. Akhirnya penderitaan Saya berakhir, ketakutan tersbut Saya atasi sendiri dengan memperbanyak doa, bacan surat Al-quran, dan wiridan yang berguna menangkal kecemasan dan ketakutan yang diajarkan guru ngaji Saya.
Saat ini kalau pulang ke Semarang melihat sungai Banjir Kanal Timur Saya merasa sedih. Mengapa?, sungai yang dulu relatif bersih sekarang tampak airnya coklat keruh. Tidak itu saja sungai Banjir Kanal Timur masih menjadi ancaman banjir bagi warga sekitarnya.
Sebenarnya sejak proyek revitalisasi sunga Banjir Kanal Timur sering dilakukan , dari pengerukan sungai hinggai penguatan tanggul sungai.
Namun hasilnya belum memuaskan. Bahkan waktu saya kecil ada kabar sungai Banjir Kanal Timur akan dikembangkan menjadi spot wisata warag Semarang.
Saya sendiri iri  melihat perkembangan revitalisasi sungai Banjir Kanal Barat. Saudara kembar dari sungai Banjir Kanal Timur ini lebih beruntung karena fungsinya saat ini berkembag tidak hanya sekedar pengendali banjir kota Semarang tetapi juga menjadi spot wisata bagi warga semarang dan luar daerah.
Di sekitar Banjir Kanal barat warga dapat melakukan aktifitas olah raga dan bersantai di taman. Bahkan jemabatan Banjir Kanal Barat dilengkapi dengan lampu-lampu hias dan air mancur yang dapat menari dimana pada malam hari menjadi pemnadangan menarik bagi warga dan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Tidak itu saja pemerintah Kota Semarang rutin menggelar festival perahu hias daera aliran sunga Banjir Kanal Barat sebagai daya tarik wisatawan.
Revitalisai sunga Banjir Kanal Timur Saya lihat saat ini masih dilakukan oelh pemerintah kota Semarang. Saya berharap suatu saat ketika pulang ke Semarang Saya dapat menikmati indahnya sunga Banir Kanal Timur sebagaimana saudar kembaranya sungai Banjir Kanal Barat. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H