Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kehidupan New Normal Menuju New Era?

27 Mei 2020   08:45 Diperbarui: 27 Mei 2020   08:47 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: exponia.com

Persiapan tata cara hidup baru atau New Normal sudah diluncurkan oleh Presiden Jokowi. Kita sebagai anggota masyarakat, mau tidak mau harus siap menjalaninya. Beberapa waktu sebelumnya Presiden juga sudah mewacanakan untuk hidup 'berdamai' dengan virus covid-19, yang dipastikan akan terus ada selama beberapa tahun ke depan.

Meski ada segelintir tokoh yang pura-pura tidak paham akan kalimat 'hidup berdamai dengan virus', dengan mengartikan seenak udelnya sendiri bahwa virus tidak bisa diajak berdamai. Namun saya meyakini bahwa mayoritas rakyat paham akan makna kalimat tersebut. Kita harus kembali hidup normal berdampingan dengan virus, tetapi dengan cara-cara yang baru.

Dengan memahami cara terjadinya penularan virus covid-19 melalui droplet yang terlontar dari mulut dan hidung orang yang positif terinfeksi, maka yang dimaksud cara hidup normal baru adalah selalu jaga jarak dengan orang lain di atas satu meter dan menghindari kerumunan. Memakai masker saat berada di luar rumah. Selalu membersihkan diri terutama tangan, serta berusaha untuk tidak menyentuh mulut, hidung dan mata kita.

Namun, sejatinya kehidupan New Normal tidak hanya sebatas kewaspadaan dan kerbersihan pribadi saja. Akan tetapi juga berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara berkelompok. Acara-acara yang mengundang banyak orang dengan interaksi-interaksi personal secara fisik akan tidak ada lagi untuk sementara waktu.

Penulis memprediksi, manusia sebagai mahkluk sosial akan benar-benar berubah, tidak hanya ke arah kehidupan New Normal, melainkan akan menuju kehidupan New Era. Segala hal yang kita alami saat ini, akan tidak bisa lagi ditemui karena terjadi perubahan secara drastis dan berlangsung relatif cepat, sebagai akibat pandemi ini. Dalam beberapa tahun ke depan, akan terjadi peningkatan aktifitas manusia secara virtual jarak jauh.

Di mulai dengan perusahaan-perusahaan besar, khususnya yang berbasis teknologi informasi. Perusahaan akan menciptakan lingkungan dan sarana bagi para karyawannya agar bisa bekerja dan tetap berproduktif secara remote, yang artinya karyawan bekerja dari rumah mereka masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh raksasa teknologi Facebook dan Google. Kedua perusahaan ini memerintahkan karyawannya untuk bekerja dari rumah masing-masing hingga akhir tahun 2020, dan kemungkinan diperpanjang. Memang, tidak semua karyawannya bisa bekerja dari rumah, karena ada pekerjaan yang membutuhkan pekerja ada di lokasi kerja, seperti para teknisi yang mengurusi hardware. Namun, sebagian besar karyawannya bisa bekerja dari rumah dengan tetap menghasilkan produktifitas yang tinggi. (Sumber)

Bahkan, untuk 'memaksa' karyawannya agar mau bekerja dari rumah maka pemberian insentif diterapkan. Bisa jadi tambahan insentif ini untuk mengganti tambahan beaya listrik dan quota internet bagi karyawannya. Namun yang jelas, jika produktifitas bisa tetap terjaga, maka ifisiensi beaya yang bisa didapat bagi perusahaan dan karyawan akan sangat signifikan.

Perusahaan bisa menghemat beaya listrik, ruang kantor, kendaraan operasional, dan lain-lain. Sementara bagi karyawan yang bekerja dari rumah akan terjadi penghematan pada beaya transportasi dan sewa tempat tinggal (apartemen atau kost) dekat kantor.

Dengan adanya pandemi ini banyak memunculkan kreatifitas-kreatifitas baru. Munculnya wisata virtual sebagai pengganti wisata fisik adalah salah satunya. Banyak museum dan tempat-tempat wisata menggelar 'wisata virtual' untuk khalayak ramai. Wisatawan dibawa untuk melihat tempat-tempat bersejarah dengan segala macam bendanya, sekaligus mendengar narasi tentang tempat dan benda tersebut dari sang pemandu, sembari duduk-duduk di rumah atau rebahan di tempat tidur.

Ada juga promotor music yang menggelar sebuah pertunjukan konser musik secara virtual dan para penikmatnya cukup menonton dari rumah.

Bahkan yang cukup mencengangkan sekaligus mengharukan, adanya pernikahan secara virtual. Pernikahan tersebut digelar secara resmi dengan kehadiran secara fisik kedua mempelai beserta keluarga dekatnya saja, tanpa tamu undangan. Kedua mempelai juga duduk di kursi pelaminan dan berada di ruangan sederhana saja. (Sumber)

Namun, bila para tamu undangan melihat melalui layar HP atau Monitor masing-masing, maka akan nampak bahwa ruangan pesta kedua mempelai sangatlah indah. Keindahan yang sejatinya berupa keindahan virtual hasil karya desainer. Inilah tanda-tanda New Era akan muncul dalam perjalanan hidup manusia.

Diyakini, ke depan akan ada banyak perusahaan yang semakin memaksimalkan operasionalnya secara remote, yang artinya akan semakin banyak karyawan bekerja secara terpisah di tempatnya masing-masing yang saling berjauhan. Perusahan akan membangun infrastruktur penunjang agar bekerja dari jarak jauh semakin efisien dan produktif. Ujung-ujungnya adalah terjadinya penurunan beaya operasional bagi perusahaan tersebut.

Perusahan-perusahaan jasa seperti Bank, Jasa keuangan lainnya, Konsultan dal lain-lain akan semakin cepat menerapkan bekerja secara jarak jauh bagi karyawannya. Hal ini disebabkan system tersebut akan membuat perusahaan jauh lebih efisien.

Tidak lama lagi akan terjadi sebuah perusahaan merekrut tenaga kerja secara jarak jauh dengan interview secara jarak jauh pula. Karyawan yang diterima tidak perlu hadir di kantor, tetapi tetap berada di rumah dan mulai training pekerjaannya, untuk kemudian bisa mulai bekerja secara jarak jauh. Karyawan dan kantor bisa berbeda kota, berbeda propinsi, bahkan berbeda negara.

Begitu juga dengan aktifitas di lingkungan pemerintahan. Aktifitas secara virtual jarak jauh tidak bisa dielakan juga. Bisa jadi akan kita lihat persidangan secara virtual, di mana hakim, jaksa, pengacara, terdakwa dan saksi serta pengunjung berada di tempat yang berbeda. Ke depan segala urusan yang berhubungan dengan instansi pemerintah akan diterapkan secara online dan mengurangi pertemuan secara fisik jarak dekat.

Penulis meyakini bahwa jika nantinya virus covid-19 ini bisa dikalahkan oleh vaksin yang telah ditemukan, maka kehidupan tidak serta merta kembali seperti semula. Yang akan kembali hanyalah orang tidak lagi memakai masker saat di luar rumah. Orang-orang akan kembali berkumpul dan bersentuhan secara fisik jika memang memerlukannya. Cuci tangan akan kembali jarang dilakukan lagi.

Sementara kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pekerjaan jarak jauh, sepertinya akan terus ada. Hal ini dikarenakan sangat menguntungkan bagi perusahaan, karyawan dan lingkungan sekitar.

Manusia akan  semakin sadar bahwa bekerja secara jarak jauh, tanpa harus bertemu di tempat atau gedung yang sama, adalah pilihan yang bijak dan menguntungkan semua pihak. Karyawan bisa memilih tempat tinggal masing-masing secara berjauhan. Tentu saja hal ini mengakibatkan kehidupan kota tempat kantor berada akan berubah juga.

Urbanisasi akan berkurang jauh, bahkan yang terjadi adalah de-urbanisasi. Akan banyak pekerja memilih pindah dan bertempat tinggal di luar kota, di mana udara masih relatif bersih. Hal ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas kota berkurang drastis. Udara di kota-kota besar akan semakin bersih karena turunnya tingkat polusi secara signifikan.

Jadi, yang terjadi untuk masa-masa datang tidak sekadar kehidupan New Normal, akan tetapi manusia akan memasuki kehidupan era baru atau  New Era. Pergerakan manusia akan semakin menurun karena berkurangnya kebutuhan untuk harus bergerak ke suatu tempat. Orang bergerak akan semakin sedikit dan selektif.

Pergerakan manusia secara fisik yang semakin berkurang, berbanding terbalik dengan pergerakan data dunia maya yang akan semakin meningkat. Saat ini manusia sudah menerapkan industri 4.0, dan pada masa datang akan semakin meningkatkan penggunaan robot-robot mekanis untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan fisik yang dikendalikan secara remote.

Pada akhirnya, New Era ini membuat bumi semakin bersih dan sehat, karena manusia hanya super sibuk bergerak secara virtual melalui dunia maya saja........ Atau, jangan-jangan kita, sang Homo Sapiens ini sejatinya adalah robot-robot organik yang berada dalam kendali mahkluk super cerdas melalui dunia virtual mereka?? Sekian.

Untuk artikel ainnya silahkan klik di sini

Facebook

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun