Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masa Lalu

15 Juni 2019   09:01 Diperbarui: 15 Juni 2019   09:54 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*****

Pada era sekarang ini, manusia dengan teknologinya mampu melihat masa lalu yang lebih jauh lagi. Tahun 2012, sekelompok astronom dengan Huble Telescope dan Chandra-X Telescope mulai mengamati benda langit terbesar, terpanas, dan paling terang, yaitu cluster El Gord (bahasa Sepanyol) atau cluster si Gemuk.

Cluster yang terdiri dari jutaan galaksi tersebut berjarak 4 milyar tahun cahaya dari bumi. Artinya para astronom tersebut sedang mengamati kondisi jauh masa lampau, 4 milyar tahun lalu. Tentunya sudah banyak peristiwa dan perubahan astronomi yang terjadi pada cluster El Gordo tersebut selama rentang waktu tersebut.

Begitu juga kondisi bumi dengan tata surya Matahari jika diamati dari El Gordo. Informasi yang sampai di sana adalah kondisi bumi 4 milyar tahun lalau, di mana belum ada kehidupan saat itu. Bumi baru berumur sekitar 500 juta tahun, dan masih belum ada kehidupan.

*****

Benda langit masa lalu terjauh yang mampu dilihat dan diamati oleh manusia dengan teknologinya adalah cluster MACS0647-JD, yang berjarak 13,3 milyar tahun cahaya dari bumi. Jadi, saat manusia mengamati benda langit tersebut,  sama saja sedang mengamati kondisi cluster 13,3 milyar tahun lalu. Ini juga berarti sedang mengamati masa-masa awal alam semesta yang baru berumur sekitar 400 juta tahun atau 3% dari umur alam semesta yang 13,7 milyar tahun ini.

Tentunya informasi atau cahaya yang kita terima saat ini datang dari 13,3 milyar tahun lalu, dan tidak bisa dianggap sebagai kondisi yang sebenarnya saat ini. Banyak kemungkinan yang terjadi. Bisa jadi benda langit cluster MACS0647-JD sudah berevolusi dan mengembang jadi beberapa cluster galaksi. Atau mungkin saja sudah musnah tertelan oleh balck hole raksasa. Segalanya bisa terjadi. Kita hanya melihat masa lalunya saja yang sangat semu.

Sementara bagi peradaban di sana, jika ada, Matahari beserta planet-planetnya, termasuk Bumi belumlah terlihat. Hal ini dikarenakan Matahari yang baru berumur 4,5 milyar tahun, belum tercipta. Bahkan galksi Bima Sakti, tempat Matahari berada juga belum tercipta.

Saat ini, MACS0647-JD adalah masa lalu 13,3 milyar tahun bagi bumi, sementara Bumi adalah masa depan 13, 3 milyar tahun bagi MACS0647-JD.

Pertanyaan selanjutnya. Apakah kita bisa menatap dan menangkap informasi masa lalu yang terjauh, yaitu masa awal terciptanya alam semesta?

Mengarahkan Teleskop optik tradisional ke ruang gelap antara galaksi dan latar belakangnya tidak akan menghasilkan gambar, selain sepenuhnya gelap semata. Namun, teleskop radio yang cukup sensitif akan menunjukkan latar belakang yang menyala dan hampir sama di segala arah, dan tidak terkait dengan bintang, galaksi, atau benda langit manapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun