Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peradaban, Hanyalah Bagian Proses Seleksi Alam

10 Oktober 2018   14:23 Diperbarui: 10 Oktober 2018   14:36 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benturan 'peradaban dan keinginan' masih terus berlangsung, terutama dengan adanya sebagian kecil masyarakat yang menginginkan perubahan system dasar negara menjadi system kekhalifahan. Dan kita pun hanya bisa menduga-duga, ke arah mana nasib Indonesia akan terbawa.

Penutup

Sebagai bagian dari proses seleseksi alam, maka benturan dan perselisihan akan selalu ada. Perubahan akan terjadi secara terus menerus. Keberadaan suatu peradaban tidaklah kekal. Hanya sementara. Yang kekal dan abadi adalah perubahan alam itu sendiri. Jadi, kalau hanya perubahan alam yang abadi, maka hanya perubahan atau proses seleksi alam itulah yang ada. Dan ini berakibat bahwa yang namanya peradaban menjadi tidak bermakna.

Yang disebut peradaban Nusantara adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh masyarakat Nusantara. Kekristenan adalah segala hal yang dibuat dan dilakukan oleh orang Kristen. Peradaban Islam adalah segala sesuatu yang dibuat dan dilakukan oleh orang Islam, dan lain-lain.

Sementara yang dimaksud suatu peradaban adalah sekelompok masyarakat yang membentuk indetitas tertentu, ditempat tertentu dan memiliki kebudayaan yang tinggi. Masyarakat sebagai pembentuk peradaban ini selalu mengalami perubahan sebagai akibat proses seleksi alam. Maka, tidak diragukan lagi, kelompok-kelompok masyrakat dengan segala macam peradabannya, hanyalah bagian dari satu PERADABAN GLOBAL yang terus menerus berubah dan selalu gaduh. Sekian.

Sumber Inspirasi: Yuval Harari - Civilisation

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun