Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Evolusi Manusia, Secara Alamiah dan Desain

17 Februari 2018   07:53 Diperbarui: 18 Februari 2018   09:54 5793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kira-kira enam juta tahun lalu, satu kera betina memiliki dua putri. Yang satu menjadi nenek moyang semua simpanse, yang satu lagi adalah nenek moyang kita, manusia.

Kemudian salah satu dari keturunannya menulis riwayat kehidupan leluhurnya dari awal hingga sekarang secara singkat dalam sebuah buku 500 halaman yang berjudul A Brief History of Humankind. Orang tersebut adalah seorang Yahudi bernama Yuval Noah Hariri. Sementara itu, salah satu keturunannya yang lain juga  menuliskannya kembali hanya dalam sebuah tulisan kurang dari  1.140 kata saja. Keturunan itu adalah saya sendiri.

******

Manusia, pertama kali berevolusi di Afrika Timur sekitar 2,5 juta tahun lalu, dari satu genusatau marga kera yang lebih tua, yaitu Australopithecus, yang artinya "Kera Selatan".

Sekitar 2 juta tahun silam, sebagian gerombolan laki-laki dan perempuan purba meninggalkan tempat tinggalnya di Afrika Timur untuk menempuh perjalanan melalui Afrika Utara, Eropa dan Asia, serta bermukim di wilayah-wilayah itu. Merekapun hidup menyesuaikan dengan kondisi alam sekitar tempat mereka menetap.

Manusia di Eropa dan Asia barat berevolusi menjadi manusia yang disebut Homo Neanderthalensis (Manusia dari lembah Neander), atau populer disebut "Neandertal". Sementara manusia purba yang mengembara ke arah timur Asia disebut oleh para ilmuwan dengan Homo Erectusatau "Manusia Tegak".

Di pulau jawa sendiri juga hidup Homo Soloensis,atau Manusia dari Lembah Solo, yang jejak peninggalannya bisa kita lihat di musium Sangiran, sebelah timur kota Solo. Di pulau Flores juga ada spesies manusia purba unik yang tinggi maksimumnya cuma satu meter dan  disebut Homo Floresiensis.

Yang menarik, ternyata manusia Sangiran, manusia Katai dari Flores, Neandertal dan Homo Erectus serta spesies manusia purba lainnya, meski sudah mendiami bumi ini selama sekitar 2 juta tahun lamanya, namun mereka bukanlah nenek moyang kita. Kita sebagai manusia yang disebut Homo Sapiens baru muncul pertama kali di Afrika Timur sekitar 150.000 tahun lalu.

Justru diduga nenek moyang kitalah, Homo Sapiens, yang artinya Manusia Bijak, yang menyebabkan punahnya manusia-manusia purba lainnya. Nenek moyang kitalah yang turut menyebabkan punahnya manusia Sangiran dan manusia Katai dari Flores.  

Sepertinya  kita, sang Homo Sapiens, dimunculkan ke bumi ini karena produk sebelumnya, yaitu spesies Homo erectus, Neandertal, Manusia Sangiran, dan lain-lain telah gagal berkembang sesuai yang diinginkan meski telah mendiami bumi selama sekitar 2 juta tahun. Tidak ada kemajuan teknologi yang signifikan selain peralatan dari batu yang telah mereka cipta.

Alam sepertinya memberi jalan terjadinya sedikit mutasi genetika yang mengubah interaksi neuron dalam otak Sapiens. Mutasi yang terjadi pada DNA Sapiens ini menyebabkan kemampuan kognitif mereka berkembang sangat pesat. Sapiens mampu berpikir dengan cara-cara yang tak pernah ada sebelumnya dan berkomunikasi menggunakan jenis bahasa yang sama sekali baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun