Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Evolusi Manusia, Secara Alamiah dan Desain

17 Februari 2018   07:53 Diperbarui: 18 Februari 2018   09:54 5793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: isciencemag.co.uk

Dengan kemampuan berpikir yang lebih baik, mulai sekitar 70.000 tahun lalu, Sapiens dari Afrika Timur menyebar ke semenanjung Arabia. Sebagian dari mereka meneruskan perjalanannya ke Eropa dan Asia Timur.

Sekitar 45.000 tahun lalu, Sapiens juga sampai ke kepulauan Nusantara dan menjadi nenek moyang asli bangsa Indonesia. Mereka inilah yang ikut bertanggung jawab akan punahnya manusia Sangiran dan Manusia Katai di Flores sekitar 15.000 tahun lalu.

Sebagian dari Sapiens yang menetap di Cina, sekitar 16.000 tahun lalu melanjutkan perjalanannya menuju Siberia, lewat selat Bering menuju Alaska. Sebagian melanjutkan ke arah selatan dan berhasil menetap di Amerika Selatan sekitar 12.000 tahun lalu.

Selama dalam pengembaraannya, Sapiens menjadi pemburu hewan-hewan dan pengumpul buah-buahan dan biji-bijian demi kelangsungan hidup. Mereka menjalani dalam satu kelompok dan selalu berpindah-pindah tempat untuk berburu dan mengumpulkan makanan.

Hal ini berlangsung selama puluhan ribu tahun hingga sekitar 9.500 - 8.500 SM,  Sapiens di wilayah perbukitan Turki tenggara, Iran barat dan Masyrik atau Irak mulai bertransisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul menjadi masyarakat yang menetap untuk bertani dan bercocok tanam.

Sapiens Timur Tengah mulai menanam  tanaman Gandum, Zaitun dan beternak hewan seperti Onta, Domba dan Kuda. Di daerah India menanam tanaman kacang-kacangan, sementara di Cina dan kepulauan Nusantara dengan Padi, Kambing, Babi, Sapi, dan lain-lain.

Kalau merujuk pada kitab suci, Adam dan Hawa yang hidup sekitar 7.000 tahun lalu adalah salah satu Homo Sapiens yang hidup dengan menanam pepohonan dan memelihara hewan ternak.

Revolusi pertanian ini mengakibatkan manusia bisa memperoleh jumlah pangan yang sangat banyak dengan luas lahan yang terbatas. Akibat lainnya adalah pertumbuhan penduduk yang melonjak secara eksponensial. Yang semula cuma 4 juta jiwa saat awal revolusi pertanian, menjadi 700 juta pada awal revolosi industri tahun 1700 dan kemudian meningkat sepuluh kali lipat menjadi 7 miliar saat ini.

Melihat perkembangan teknologi yang ada saat ini, sepertinya manusia akan terus berevolusi. Namun bukan berevolusi secara alamiah melalu proses seleksi alam, akan tetapi akan berevolusi melalui desain cerdas dari manusia itu sendiri.

Evolusi manusia modern saat ini sudah melalui tiga cara, yaitu rekayasa biologis, dengan manipulasi DNA dari berbagai macam mahkluk hidup. Kedua rekayasa siborg (cyborg), berupa mahkluk yang memadukan bagian-bagian organik dengan non-organik. Ketiga adalah rekayasa kehidupan non-organik, seperti robot atau program komputer dan virus komputer yang mampu menjalani evolusi sendiri.

Manusia sekarang sudah mampu memetakan DNA seseorang relatif cepat dan murah, hanya beberapa minggu dan beberapa puluh juta rupiah. Tidak butuh waktu lama lagi akan mampu melahirkan dengan DNA yang super untuk menjadi manusia unggul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun