Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap Abraham (Ibrahim) dan Lot (Luth) terhadap LGBT

28 Desember 2017   12:38 Diperbarui: 28 Desember 2017   12:56 2033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun karena Abraham merasa kurang yakin akan jumlah orang benar di kota Sodom dan Gomora, maka dia terus memohon kepada Tuhan dengan menurunkan syarat jumlah orang benar demi keselamatan kota itu. Dari lima puluh, turun menjadi empat puluh, kemudian tiga puluh, dan turun lagi menjadi dua puluh, hingga terakhir Abraham memohon kemurahan Tuhan demi sepuluh orang benar. Tuhan pun berfirman bahwa tidak akan melenyapkan Sodom dan Gomora bila didapati ada sepuluh orang benar.

Sementara itu, dalam kitab Kejadian 19:1-29, keponakan Abraham, yaitu Lot, juga bersikap serupa dengan tidak serta merta mengiyakan rencana pelenyapan orang-orang jahat di Sodom kotanya.

Saat Lot diminta Tuhan untuk keluar dari lembah Yordan menuju ke pegunungan agar terhindar dari kehancuran, maka, dengan alasan tidak cukup waktu, dia memohon untuk bisa pergi ke salah satu kota yang lebih dekat. Tuhan pun mengabulkannya, dan Lot memilih pergi ke kota yang bernama Zoar, sehingga dia juga bisa menyelamatkan penduduk kota itu dari murka Allah.

Tuhan memang punya hak dan kuasa untuk menumpahkan murkaNya kepada orang-orang yang berdosa besar, namun Tuhan juga memberi kesempatan kepada hambanya untuk mohon belas kasihan dan keselamatan dariNya. Abraham dan Lot adalah orang yang mengasihi sesama. Mereka memohonkan ampun dan keselamatan kepada Tuhan, karena tidak ingin melihat azab Allah menimpa orang-orang, meski kepada meraka yang jahat sekalipun.

Menurut Alkitab, akhirnya Tuhan memang menghancurkan kota-kota yang berada di lembah Yordan termasuk Sodom dan Gomora dengan hujan belerang dan api. Hal ini terjadi karena memang tidak ada orang benar seperti yang dimohonkan Abraham.

Tuhan menghancurkan lembah Yordan bukan karena adanya kaum LGBT, tapi semata-mata karena kejahatan yang dilakukan oleh penduduknya. Hanya satu kota yang diselamatkan yaitu Zoar. Meskipun banyak orang jahat, namun keberadaan Lot di kota itu sanggup menyelematkan dan menghindarkannya dari kehancuran.

Kita pun selayaknya meniru apa yang diperbuat oleh Abraham dan Lot. Biarlah hukum Allah menjadi hak Allah dan manusia hendaknya selalu berbuat kasih kepada sesama. Orang benar tidak akan berdoa dan memohonkan azab Allah bagi orang jahat, akan tetapi, selalu berdoa dan memohon kebaikan kepada Tuhan buat sesama manusia, termasuk orang yang jahat sekalipun, serta tidak membedakan ras, gender, agama, status sosial dan lain-lain.

Kasih dan Rencana Tuhan bagi LGBT

Orang tentu tidak setuju bila kaum LGBT mengekspresikan kasih antar sesama mereka di muka umum. Begitu juga ekspresi kasih antara laki-laki dan perempuan di muka umum, pasti juga akan ditentang. Tidak ada yang berbeda untuk hal seperti ini. Kaum LGBT dan non LGBT sama-sama tidak pantas untuk memadu kasih di depan umum, karena hal-hal seperti itu sepantasnya ada di ruang privat.

Yang pasti, Tuhan mengasihi dan punya rencana tersendiri untuk kaum LGBT ini. Meskipun sebagian dari mereka bisa memiliki keturunan, namun mayoritas kaum LGBT tidak mempunyai keturunan.

Bisa jadi dengan banyak munculnya kaum LGBT ini, adalah salah satu dari sarana Allah untuk mengontrol jumlah penduduk bumi agar tetap sesuai dengan daya dukung bumi itu sendiri, tanpa harus menyakiti manusia. Tanpa manusia harus menderita dan mati akibat kekurangan pangan, penyakit, atau saling membunuh antar sesama demi memperebutkan sumber-sumber pangan dan energi atau sumber lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun