Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Akademik LCC Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bukan Mimpi Biasa

10 Agustus 2013   00:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:29 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam yang terikat; menerkam badai dalam kegelapan. Ditambah gemuruh lalu lalang pasir pantai yang membuatku tak bisa memejamkan mata. Hendak kukabarkan pada siapa gelisah hidup yang tak menentu ini, setiap malam dilalui dengan mimpi-mimpi yang tak begitu logis.

Jika suatu cerita mampu mendapatkan plot-plot menarik, mungkin saja aku akan dapat kejelasan dari perjalanan ini. Entah mengapa otakku mampu sedikit mengingat tentang mimpi-mimpi itu. Mimpi yang seperti tak pernah terjadi dimasa kini. Namun tak terlupakan karena memang sangat jauh dari kebiasaan.

·Terperangkap disarang manusia serigala dan percobaannya.

·Berada dalam peperangan manusia langit dan bumi.

·Melihat manusia telanjang dada dengan sayap naga.

·Berada di desa naga dimana lelaki dan perempuan dipisah dalam bukit yang berbeda.

·Bertemu kawan lama dan ayahnya minta aku berphoto bersamanya.

·Mimpi dikejar manusia pembunuh.

·Virus yang merajalela.

·Dua tempat dan dua kali berperan sebagai seseorang yang dikejar.

·Tarian aneh sehingga harus ditebus dengan lemparan batu.

·Berada di dalam tempat yang sama dalam cerita mimpi yang berbeda, meniti suatu jembatan dimana buaya ada dibawah sungai dan pohon-pohon besar dekat makam.

· Berada di kota mati tanpa satupun penduduknya, hanya bangunan kota yang tertata rapi tanpa satupun yang kukenali. Rombongan kami terpaksa menginap disana, sehingga malam pun datang dan orang-orang dari kegelapan datang seperti hidup kembali pada masanya.

·Sebuah portal dan anak yang hilang.

·Bukit dimana aku berjalan dengan orang-orang berbaju putih.

·Mengunjungi rumah besar yang terdapat telur yang menginvasi seluruh gen manusia. Dan perempuan yang berubah menjadi tumbuhan.

·Kedatangan hewan-hewan besar dari ukuran sebenarnya dan singa yang berkaki enam.

·Penduduk yang meminta darahku kerana manis katanya.

·Dan perburuan manusia ketika aku jadi Dracula.

·Berada di sekolah tempatku berkreasi.

·Hantu yang tertangkap.

·Kekuatan yang dilarang.

·Terbang.

·Hutan. Hutan dan hutan.

Hanya sedikit waktu untuk membuatku tertekan. Mengisi kesendirian dengan tidur panjang. Tak ada kawan sehingga kesepian. Lalu tak sengaja tertidur sehingga dibangunkan dengan mimpi yang begitu panjang.

Mungkin karena tak ada teman sehingga aku mengkhayal; dalam mimpiku aku dapat berbuat macam-macam; bertemu kawan khayalan; melompati waktu di masa depan; dan aneka imajinasi yang masih terjadi sampai sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun