Sakit adalah salah satu hal yang menyebabkan penderitaan. Â ASN dengan beban kerja yang berat untuk memakmurkan masyarakat sangat rentan terkena penyakit. Â Selain menderita ASN yang sakit juga tidak dapat memberi pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, ASN harus terus menjaga kesehatannya dengan berolah raga, asupan makanan yang seimbang, istirahat yang cukup dan menghindari stress. Dengan pendapatan yang cukup, ASN harus rutin memeriksakan kondisi kesehatan.
Sebagian besar ASN merasa pendapatannya kurang sehingga merasa tidak bahagia. Â Kenyataanya pendapatan ASN jauh lebih besar dari rata-rata masyarakat. Â Salah satu kompetensi yang harus dimiliki ASN adalah pengelolaan keuangan. Intinya pengeluaran harus lebih sedikit dari pendapatan, sehingga ASN harus menghitung pendapatannya. Dipisahkan atara kebutuhan substansial dan keinginan. Â Terlalu banyak cicilan hanya akan menambah penderitaan.
ASN harus mampu mengelola waktu. Â Kesibukan ASN tidak flat, Â tetapi ada sibuk, namun disaat lain lebih longgar. Â Dalam waktu waktu tertentu ASN Sebagian ASN memiliki waktu yang cukup luang. Â Saat itu ASN harus menggunakannya untuk mengumpulkan bahan untuk menghadapi situasi deadline sehingga mengurangi tekanan. Hendaknya setiap ASN memiliki output yang terdokumentasi dengan baik. Output didokumentasikan baik yang berupa kelembagaan maupun individu. Â Dokumentasi akan menjadi catatan sejarah apa yang telah dilakukan ASN setiap saat, baik saat situasi sibuk maupun luang.
Untuk mencapai bahagia ASN,  secara individu harus mengasah kepedulian kepada sesama maupun lingkungan.  Kepedulian kepada sesama, baik dengan tetangga, teman di kantor atau dengan siapa saja  perlu terus ditumbuhkan. Mengulurkan bantuan mengatasi kesulitan sesame manusia adalah salah satunya. Kepedulian lain  pada lingkungan harus diperlihatkan dengan menjaga dan merawat lingkungan.
Itulah langkah-langkah singkat untuk menjadi ASN bahagia. Yang pasti kebahagiaan akan datang dari diri sendiri, manakala segala yang ditetapkan, diterima dengan lapang dada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H