Mungkin masih ingat dengan janji-janji mereka yang berkoalisi dengan Jokowi atau para pengusung Capres Jokowi. Mungkin jika kita terlupa ternyata mereka adalah orang -orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu. Itulah politik ketika kebohongan menjadi sesuatu yang dibenarkan.
Masih ingatkah kita ketika Surya Paloh membentuk Nasdem (Nasional Demokrat) yang katanya untuk membangun masyarakat dan tujuannya bukanlah untuk menjadikan sebuah partai ? namun apa jadinya setelah itu Nasdem berubah menjadi partai dan setelahnya banyak kader-kader yang keluar karena merasa dibohongi dan hanya dimanfaatkan.
Lain lagi dengan PKB yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar. Untuk mendongkrak suaranya dia Janjikan Rhoma Irama Sebagai Presiden yang akan di usung namun ternyata itu juga sebuah kebohongan. Mereka hanya memanfaatkan popularitas Rhoma Irama sebagai salah satu cara untuk menambah suara tapi setelah itu ditinggalkan begitu saja. Akan tetapi Rhoma dan pendukungnya tidak akan pernah tinggal diam akan semua itu sehingga mengatakan tidak akan mendukung koalisi dari PKB.
Bagaimana dengan jokowi ?Janji Jokowi dengan bersumpah atas Nama Allah akan memimpin Jakarta selama 5 tahun kedepan ternyata juga hanya tipu muslihat. Media yang membuat dia terkenal juga sebagai cara untuk menyamarkan kebohongannya. Banyak sekali tugas dia yang masih belum kelar namun oleh media bayaran di anggap berhasil.
Akankah kita menutup akal dan hati kita dalam memilih pemimpin ? Jika kita sadar bahwa koalisi tersebut di isi oleh orang -orang pandai berbohong maka bagaimana nanti ketika mereka memimpin kita. Jangan sampai kita dikelabui dengan kebohongan sehingga akan membawa mudharat kepada bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H