Dalam tulisanya dengan percaya diri revaputra mengatakan pada paragraf pertama “Pembaca boleh catat, yang saya katakan ini : Bila pemeriksaan Kartini Mulyadi ketua yayasan berjalan lebih dari 6 jam ( entah dalam 1 hari atau 2 hari) maka 75% kemungkinannya Kartini Mulyadi akan ditetapkan menjadi tersangka, bila itu akan terjadi maka Ahok pun akan ditetapkan menjadi tersangka pula.
Dalam tulisan yang sama pada paragraf kedua dari bawah : seperti yang saya katakan diatas, bila Kartini dijadikan tersangka oleh KPK maka kemungkinan besar Ahok juga akan jadi tersangka dan kepala dinas kesehatan DKI kemunglinan besar jadi tersangka.
KESIMPULAN : setelah melihat kelakuan karakter revaputra sugito, sebagus apapun tulisannya, buat saya sulit untuk menjadi guru  saya. Lha berbohong bukan pekerjaan sulit buat sirevaputra , alamatnya atau daerah asalnya saja dipalsukan biar beken. bohong tidak mau mengaku. dan ngeyel [ pinjam istilah Bang Jos ] ngotot Pondok gede masuk wilayah DKI, selanjutnya suka mengembangkan isu, coba baca tulisanya tentang KPK dan katanya Kartini dalam i atau 2 hari ini Kartini Mulyadi jadi tersangka, dan Ahok jadi tersangka , faktanya jauh panggang dari api..Lha kalau saya jadi muridnya  revaputra tukang sebar isu itu, maka saya akan seperti guru sirevaputra sugito  dengan menyebar isu dan mengatakan, sirevaputra menghamili pembantunya, atau mengatakan sirevaputra sudah tua tapi masih suka nyuri CD [ Celana dalam wanita dijemuran ] kan bahaya. Artinya apa ? Isu kok dijadikan berita ? makanya saya sulit menjadi murid revaputra. Â
setelah mencoba mencari idola untuk menulis dan komentator sopan  ternyata sulit juga,Tapi  saya percaya banyak kok penulis yang kredibel di kompasiana ini dan memberikan komentar sopan yang proporsional . Jauh dari penulis pembohong, seperti LSM Preman dan seolah wartawan tapi korak pemeras,  Sok alim tapi munafik, dan penyebar isu..Kalaupun menjadi penulis pembohong, LSM Preman dan seolah wartawan korak pemeras dan munafik penyebar isu di Kompasina lakukanlah itu dengan sangat rapi sehingga sulit terdeteksi......Karena di Kompasiana menulis memang bebas siapapun berhak untuk menulis.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H