Mohon tunggu...
agussugito
agussugito Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencari Idola Penulis dan Komentator Sopan

24 April 2016   19:03 Diperbarui: 24 April 2016   19:07 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AGUS SUGITO : Saya baru percaya kalau yang mengatakan itu salah, apabila ada pernyataan dari aparat atau Lembaga yang kompoten mengatakan itu salah, tapi kalau yang mengatakan itu salah adalah individu yang tidak punya kompotensi untuk menyatakan salah, ya susah negara ini. Bayangkan kalau setiap individu berpendapat tanpa memperhatikan asas apa jadinya? Setiap individu punya pendapat silahkan saja, tapi pendapat individu tidak akan pernah menjadi rujukan legal tidaknya keabsahan satu dokumen.

GATOT SWANDITO : Kalau nunggu pernyataaan pejabat yang bersangkutan mah ga’ bakal ada diskusi , ga bakal ada dialog dll, kita berhak beropini , berhak 100 % atas subyektifitasnya.

STEFANUS SARION : Sudah saya bilang , anda tulis skripsi juga tidak akan mampu menghadirkan fakta bukti baru, selain mengulang kaset lagu lama , opini vs Bukti hukum sah.

GATOT SWANDITO : Kan saya juga sudah jawab , yg punya bukti sahih itu siapa ? itukan masih dipegang BPK dan KPK , saya hanya mengambil informasi2 dari Media yang saya anggap kredibel . 

KESIMPULAN : Gatot Swandito adalah penulis hebat, tapi saya pikir gatot swandito ini tidak atau bukan penganut azas legalitas formal.  keabsahan dokumen yang dikeluarkan Negara dikatakan salah ., lha kalau saya jadi murid gatot dan niru Gatot Swandito tidak percaya kepada negara terus saya percaya sama siapa ?

Selanjutnya Adhyatmoko , seorang Kompasianer cerdas , lugas Tulisannya di Kompasiana 22 April 2016 Judul “ Politik Sengkuni Gubernur DKI “  saya kutip komentar yang melibatkan Nolwi, Adhyatmoko, Gatot Swandito dan Agussugito.diantaranya sebagai berikut :

NOLWI : Bilang kalau Ahok mau disebut sengkuni, tak usah muter muter, menggunakan analogi seolah RSSW merupakan kebenaran memaksakan kebenaran, dengan khayalan konyol akan menjadi tertawaan para punakawan.

ADHYATMOKO: Komentar kurawa memang begitu .

GATOT SWANDITO; Pendapat penulis Ahok mirip sengkuni sah dong , kan pendapat pasti subyektif .

ADHYATMOKO : jgn ngomong sah atau tidak ,kurawa ngak ngerti prosedur legal, contohnya Reklamasi diterbitkan tanpa Perda Zonasi kan Goblok.

AGUSSUGITO ; Ikut pendapat gatot swandito “ Penulis Ahok mirip sengkuni sah dong kan pendapat pasti subyektif “  maka belajar dari pendapat gatot swandito itu, saya mengatakan penulis ini tukang fitnah , yang punya rasa sakit hati terhadap Ahok, mungkin LSM nya sudah tidak pernah dapat duit  . itu pendapat subyektif saya, jadi kamu jangan tegur saya, tegur gatot, saya Cuma niru gatot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun