Mohon tunggu...
Made Agus Sugianto
Made Agus Sugianto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Analis Kebijakan Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Badung Bali

Mari saling berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peran Kepemimpinan Lateral dalam Perubahan Pola Kerja Baru ASN

11 Oktober 2023   08:13 Diperbarui: 11 Oktober 2023   08:28 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selanjutnya, akan terjadi kebingungan pada pegawai dalam melaporkan kegiatan karena pada tataran praktis dilaksanakan oleh pegawai pemerintah dalam suatu organisasi yang tidak memiliki struktur dan aturan-aturan yang jelas. Demikian pula disaat terjadi krisis, pegawai akan bingung kemana pertama kali harus mencari solusi. Pegawai yang lebih senior mungkin tidak menerima pola kepemimpinan ini karena merasa lebih berpengalaman dan dapat menunjukkan kekuasaannya melalui struktur hierarki serta akan terjadi kesulitan apabila konsep kepemimpinan ini tidak sesuai dengan budaya organisasi.

Untuk menciptakan Kepemimpian Lateral yang sehat diperlukan pemimpin yang memiliki 'power' untuk bisa mempengaruhi (influence) semua orang atau bawahan dengan perilaku yang baik sehingga berpengaruh pada kinerja pegawainya. Selain itu, integritas juga perlu dimiliki oleh setiap pemimpin yang terlibat langsung di dalam organisasi. Dalam mewujudkan visi dan misi organisasi, dibutuhkan pemimpin yang memiliki jiwa integritas, tanpa adanya integritas dari pemimpin sebagai pengendali organisasi atau pengarah, maka pemimpin tersebut cenderung melahirkan proses bisnis yang tidak sehat bahkan menuju perilaku koruptif yang memiliki dampak jangka panjang terhadap performa kinerja organisasi tersebut.

Dalam kepemimpinan sangat penting untuk melakukan perubahan (change) pada saat yang tepat karena kondisi yang dihadapi selalu berubah setiap waktu. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, organisasi harus cakap dalam mengelola teknologi informasi demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Demikian pula dalam pemecahan masalah, peran pemimpin sangat dibutuhkan untuk mencegah masalah, mengurangi kemungkinan terjadinya masalah sebelum berubah menjadi lebih besar dan menyelesaikan masalahnya dan disertai pengambilan keputusan di setiap level kepemimpinan. Pengalaman (experience) dan keterbukaan seorang pemimpin akan memberi banyak keuntungan seseorang mengambil keputusan dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Satu hal yang tidak kalah penting, diperlukan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bagaimana memotivasi teamwork, menangani dan mendelegasikan tanggung jawab, mendengarkan umpan balik (feedback), dan memiliki kemampuan untuk menjalin jaringan kerja (network).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun