Mohon tunggu...
Made Agus Sugianto
Made Agus Sugianto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Analis Kebijakan Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Badung Bali

Mari saling berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran Desa Tangguh Bencana dalam Mendukung Pariwisata di Kabupaten Badung

2 Januari 2023   07:25 Diperbarui: 2 Januari 2023   07:35 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil penelitian Murdiyanto (2015) di Kota Jayapura menyimpulkan bahwa terjadinya erosi disebabkan karena terjadinya penggundulan hutan, penyempitan lebar sungai karena dibangunnya permukiman penduduk dan bangunan tempat usaha di bantaran sungai, serta pembuangan sampah yang dilakukan masyarakat tidak pada tempatnya. 

Upaya yang dilakukan untuk penanggulangan bencana erosi (tanah longsor) adalah dengan memberi penyuluhan dan penyadaran kepada masyarakat tentang manfaat penghijauan. Terkait dengan penelitian tersebut, maka pada bulan Juni 2019 kelompok siaga bencana desa Pelaga Kecamatan Petang bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, Camat Petang dan media Bali Post melaksanakan kegiatan penanaman pohon di areal Tukad Bangkung. 

Pada tahun yang sama (2019), kelompok siaga bencana desa Getasan bersama BPBD Kabupaten Badung juga mengadakan sosialisasi dan simulasi bencana yang melibatkan semua elemen masyarakat. Untuk meningkatkan kewaspadaan wisatawan dan masyarakat setempat, kelompok siaga bencana di Kecamatan Petang, Abiansemal dan Mengwi bersama BPBD Kabupaten Badung melakukan pemasangan rambu-rambu pada daerah yang rawan longsor. (BPBD Kab. Badung, 2019).

Berbeda dengan desa/kelurahan di wilayah Badung Tengah dan Badung Utara, desa/kelurahan yang terletak di sepanjang pesisir selatan Kabupaten Badung justru berpotensi diterjang tsunami karena berada pada zona tumbukan tektonik yang merupakan sumber gempa bumi. Hal yang menarik, pada kawasan ini terdapat banyak obyek wisata terkenal seperti pantai Tanjung Benoa, kawasan ITDC Nusa Dua, pantai Pandawa, pantai Kuta dan lain-lain yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun manca negara. Oleh karena itu, desa tangguh bencana memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam memberikan sosialisasi dan peringatan dini kepada wisatawan berkunjung ke obyek-obyek wisata tersebut.

Tsunami merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan dengan gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang daratan. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Meskipun kejadian tsunami di Kabupaten Badung terjadi hanya satu kali yaitu pada bulan Agustus 1977 (mengakibatkan 1 unit rumah rusak berat), namun hasil  pengkajian  risiko  bencana  Kabupaten Badung menyimpulkan bahwa indeks penduduk terpapar adalah tinggi dan indeks kerugian juga tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kerentanan masyarakat badung terhadap tsunami adalah tinggi (BPBD Kab.Badung, 2014). Pada tahun 2006 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membangun lima tower Tsunami Early Warning System (TEWS) yang berlokasi di kelurahan Kedonganan, kelurahan Tanjung Benoa, kelurahan Seminyak, kawasan BTDC Nusa Dua dan Kelurahan Kuta. Kelima kawasan ini dipilih karena merupakan pusat destinasi wisata di Kabupaten Badung.

Menurut BNPB (2014) dalam buku Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa Bumi Dan Tsunami Berbasis Masyarakat menyebutkan bahwa salah satu tindakan membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi gempabumi tsunami untuk parameter sistem peringatan bencana adalah dengan kampanye pengurangan risiko bencana melalui berbagai media informasi yang tersedia. Terkait dengan hal tersebut, BPBD Kabupaten Badung bersama kelompok siaga bencana desa/kelurahan di Kecamatan Kuta dan Kecamatan Kuta Selatan memasang rambu-rambu dan peta evakuasi sebagai langkah antisipasi terjadi bencana tsunami. Bila terjadi ancaman tsunami, maka masyarakat harus segera melakukan menjauhi pantai atau langkah evakuasi vertikal dengan mencari tempat-tempat tinggi seperti hotel atau rumah minimal berlantai tiga. Untuk wilayah Badung Selatan, BPBD Kabupaten Badung sudah membuat Kesepakatan Bersama (MoU) dengan sejumlah hotel, apabila terjadi bencana tsunami, maka hotel tersebut wajib memberikan tempat berlindung kepada masyarakat (BPBD Kab.Badung, 2019).

Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan bencana tsunami, pada bulan Agustus 2017 dilaksanakan sosialisasi dan simulasi gempa bumi dan tsunami di kelurahan Tanjung Benoa Kecamatan Kuta Selatan. Simulasi ini melibatkan sekitar 400 siswa sekolah dasar, masyarakat, dan karyawan hotel di wilayah tersebut. Selanjutnya pada bulan April 2019 BPBD Provinsi Bali bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Badung dan kelompok siaga bencana kelurahan Benoa melaksanakan Gladi Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami yang dilakukan dibeberapa hotel di Kawasan ITDC Bali. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan, BPBD Provinsi Bali telah mengeluarkan sebanyak 14 sertifikat kepada hotel-hotel yang dinyatakan memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami. Hotel-hotel ini berada di Kecamatan Kuta dan Kecamatan Kuta Selatan. Apabila sudah mengantongi sertifikat, maka hotel tersebut dianggap kesiapsiagaan dari ancaman bencana alam termasuk tsunami (BPBD Kab.Badung 2019).

Peran desa/kelurahan tangguh bencana dalam melakukan pencegahan dan mitigasi bencana pada obyek-obyek wisata memang belum optimal, namun upaya yang sudah dilakukan selama ini patut mendapat apresiasi mengingat upaya penanggulangan bencana merupakan masalah yang cukup kompleks. Oleh karena itu diperlukan komitmen dan dukungan berbagai pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap  risiko bencana agar korban jiwa dan kerugian harta benda dapat diminimalisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun