Mohon tunggu...
A. S. Pamuji
A. S. Pamuji Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Paralegal

Manusia yang dilempar dan dipaksa hidup di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melobi Tuhan

24 Oktober 2020   23:43 Diperbarui: 25 Oktober 2020   00:06 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka: kaum barbar berdasi
setiap pagi menyantap roti gandum.
Diproduksi buruh pabrik
yang kerap menuntut upah minimum.

Sedangkan manusia seperti kami
seringkali dibayangi hidup tak layak
Makan aking tengik
yang sudah dijamah cicak.

Barangkali jika kelak masuk neraka
kami akan cepat beradaptasi
sebab pernah magang lama di dunia.

Tapi jika kelak masuk surga
akan mencoba melobi Tuhan
agar mengampuni mereka dari siksa.

A. S. Pamuji, 24 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun