Dua jam kurang lebih penulis melakukan perjalanan dari utara menuju ke selatan, dan berakhir pada pondok di Penamparan yang menjadi saksi bisu mental terjajah. Pondok yang hampir reyot dengan debu tebal yang bisa dicolek dengan jari menjadi pemandangan pertama yang kita jumpai ketingga sampai di pondok yang akan dihuni selama tiga bulan kedepan. Penulis dan teman satu tempat tinggal memutuskan untuk melakukan bersih-bersih agar huniannya nyaman untuk ditempati.
Ditengah senangnya membersihkan rumah, tiba-tiba handpone di saku celana berdering. Telepon masuk dengan kontak yang tidak di kenal, dengan suara yang berat menyampaikan bahwa penulis dan rekan lainnya lolos tahap wawancara untuk melakukan magang di Lembaga Kantor Berita Antara Biro Bali. Perasaan senang menyelimuti diri penulis dan lengkung indah di bibir pun mulai tergambar. Hari pun mulai menutup diri, dinginnya malam mulai menyelimuti tidur yang tidak terlelap ini, dengan harap esok pagi akan datang semangat yang berapi-api
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI