Mohon tunggu...
Agus Soleh
Agus Soleh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Uruguay Kehilangan Mesin Gol di Pertandingan Perdana Babak Penyisihan Grup Copa America 2016

8 Juni 2016   21:01 Diperbarui: 8 Juni 2016   21:21 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luis Suarez absen ketika Uruguay berhadapan dengan Meksiko di laga perdana babak penyisihan Grup C Ajang Copa America 2016, Senin (6/6/16). 

Uruguay harus tunduk dari tim tangguh Meksiko dengan skor akhir 3-1. 3 Gol Meksiko masing-masing dicetak oleh Hector Herrera, Rafael Marquez dan satu gol bunuh diri pemain Uruguay Alvaro Pereira. Sementara satu gol balasan Los Charrúas dicetak oleh Diego Godin.

Edinson Cavani yang menjadi tumpuan di lini depan Uruguay tak mampu memberikan pemainan terbaiknya. Lain hal jika ada sang pencetak gol terbanyak liga Spanyol Luis Suarez ikut membela negaranya. Mungkin hasil pertandingan perdana Uruguay di Copa America 2016 akan berbeda. Suarez adalah salah satu mesin gol paling produktif milik klub Barcelona, ia berhasil menjadi top skor dengan 40 gol di la liga musim 2015 kemarin.

Sejak bergabung dengan Barcelona pada 2014 lalu, Suarez telah mencetak 40 gol dari 95 penampilannya bersama Blaugrana, dengan nilai tersebut, rata-rata Suarez mencetak 2,37 gol disetiap pertandingan. Tentu dengan nilai itu Suarez termasuk dalam daftar striker yang memiliki produktivitas tinggi. Naluri mencetak gol Suarez sudah tak diragukan lagi.

Sebelum Suarez bergabung di Barcelona, Lionel Messi selalu menjadi pencetak gol terbanyak bagi Barcelona, namun dengan hadirnya pemain timnas Uruguay itu, Messi tersingkir dari perebutan top skor la Liga.

Sekilas Tentang Luis Suarez

Luis Suarez lahir 24 Januari 1987 di Salto, Uruguay. Ia merupakan anak ke-empat dai tujuh bersaudara. Suarez tinggal bersama ibunya sejak kadua orang tuanya memutuskan untuk berpisah. Suarez kecil berusia 9 tahun, mengasah kakinya yang kemarin berhasil meraih sepatu emas Eropa di jalanan ddi daerah tempat tinggalnya.

Karena kelihaiannya dalam memainkan sikulit bundar, Suatu saat, Suarez pernah diundang ke camp pelatihan klub Nacional, namun ia menolaknya dengan alasan tidak memiliki sepatu. Setelah melalui perjalanan sulit dengan kehidupan ekonomi terbatas, Suarez akhirnya bergabung dengan tim muda lokal side Nacional di usia 14 tahun. Tak mudah bagi Suarez, ia kerap bermasalah, maklum Suarez hidup dan besar di jalanan dengan kondisi keluarga broken home. Suarez tertangkap basah minum dan berpesta, ia diancam tidak akan dimainkan oleh pelatihnya sampai Suarez serius dalam bermain sepakbola.

Beberapa tahun bermain untuk klub Nacional, Suarez pun memulai debut pertamanya di Copa Libertandores bersama Nacional, Suarez berhasil mencetak gol di pertandingan tersebut dan membawa Nacional menjuarai Liga Uruguay musim 2005/2006.

Karir Suarez semakin cemerlang ketika ia bermain di Liga Belanda (Eredivisie), Suarez bergabung dengan klub Groningen pada tahun 2006, setahun bersama Groningen, Suarez di pinang Ajax Amsterdam. Bersama Ajax, Suarez berhasil menjadi pemain andalan Ajax, Suarez dipercaya sebagai kapten tim, ia berhasil mencetal 35 gol dari 33 pertandingan.

4 tahun di liga Belanda, Surez di transfer ke Liverpool, The Reds menjadi tim pertama Suarez di Liga Inggris.  Suarez membantu Liverpool naik ke posisi 6 dari posisi 12. Bersma LIvepool Suarez kerap mencetak Hattrick. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun