Menulis menjadi salah satu hobi yang tidak dimiliki semua orang. Padahal menulis itu tidak ubahnya orang bercerita pada orang lain, kalau pun ada perbedaan, hanya cara penyampaiannya.
Saat seseorang bercerita, dia gunakan lisannya untuk menyampaikan hal-hal yang ingin disampaikan. Semakin pandai dia membawakan cerita itu, dijamin makin seru.
Menulis pun tidak jauh beda dengan orang bercerita. Sang penulis lewat tulisannya menyampaikan ide yang ada di benaknya. Apa yang disampaikan bisa beragam, dari hal yang remeh temeh hingga rumit.
Sama dengan orang bercerita, semakin pandai penulis tersebut mengemas idenya, akan mampu membawa pembaca dalam tulisan tersebut. Apalagi jika tulisan tersebut adalah tulisan fiksi. Ketika pembaca hanyut dalam tulisan itu, berarti sang penulis mampu membius pembacanya.
Menulis Membutuhkan Keterampilan Khusus
Jika dibandingkan dengan membaca, menulis mempunyai level lebih tinggi. Permasalahannya, menulis lebih bersifat aktif. Dalam artian aktif untuk menyampaikan apa yang ada di benaknya.
Dalam membaca tugas seseorang relatif ringan. Bagaimana dia bisa memahami ide yang tertuang dalam tulisan tersebut.
Sementara itu, menulis harus melalui beberapa tahap. Mulai dari tahap memahami ide yang akan ditulis, kemudian merangkainya dalam diksi agar bisa diterima oleh pembaca.
Melihat 'kesulitan' ini, wajar jika mereka yang mempunyai hobi menulis harus mensyukuri hobi tersebut. Sebab, tidak semua orang mampu melakukan hal ini.
Hobi Menulis Mampu Menjadi Alat Pembentuk Personal Branding
Dengan keterampilan khusus yang dimiliki, bukan tidak mungkin seorang penulis akan mempunyai tempat tersendiri di lingkungan.
Orang akan memandang kagum dengan keterampilan yang dimilikinya. Sebutan penulis kemudian akan lekat dalam setiap penampilannya. Semakin luas pergaulannya, semakin luas pula Tingkat popularitasnya.
Dalam skala lebih besar, personal branding yang telah terbangun itu membuat orang tidak lagi melihat hasil tulisannya. Mereka justru lebih memandang nama besar yang dimilikinya, seperti para penulis terkemuka di negeri ini.
Ketika memasuki media entah konvensional maupun on line, masalah 'nama' tersebut akan memegang peranan penting saat mereka memublikasikan karyanya.
Sudah menjadi rahasia umum, untuk tampil di sebuah media bagi penulis pemula sangat sulit sekali. Namun ketika 2 atau 3 tulisannya mampu menembus media tersebut, dijamin tulisan-tulisan yang lain akan antri untuk tampil.
Hal ini tentu saja berkaitan dengan 'nama besar' yang telah dimilikinya.
Hobi Menulis Dapat Menjadi Pekerjaan Tambahan
Untuk urusan satu ini sudah menjadi rahasia umum. Banyak di antara para penulis yang sebenarnya bukan penulis murni.
Pekerjaan menulis yang dilakukan tidak lebih menjadi sebuah pekerjaan sampingan. Dan mereka bisa datang dari golongan pekerjaan apa pun. Hobi yang mereka miliki dikembangkan di sela-sela waktu senggang mereka.
Pada awalnya tulisan mereka sekedar untuk sampaikan uneg-uneg. Namun ketika banyak orang kepincut dengan tulisannya dan ada media yang tertarik, bukan tidak mungkin akan mengalir cuan ke kantong mereka.
Melihat begitu luar biasanya keuntungan lain dari hobi menulis, maka bersyukurlah bagi siapa pun yang mempunyai hobi menulis. Selain dapat menjadi alat pembangun personal branding bisa juga menjadi penghasilan tambahan.
Lembah Tidar, 19 Juli 2024