Barangkali kalau disuruh memilih, orang tidak mau menjadi Gareth Southgate saat mulai menjalani ajang Euro 2024. Bagaimana tidak, sejak awal pembentukan timnas, Southgate banyak mendapatkan kritikan dari berbagai pihak.
Banyak orang menganggap tidak becus membesut The Three Lions yang bertabur Bintang. Parahnya, dalam fase grup Inggris terseok-seok.
Dalam fase grup yang seharusnya Inggris tampil superior, justru melempem. Southgate dan anak buahnya hanya mampu meraih poin 5 dari 1 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Gol yang mereka koleksi pun sangat minimalis. Harry Kane dan kawan-kawan hanya mampu menceploskan 2 gol dan kemasukan 1 gol. Sebuah capaian yang sangat memprihatinkan untuk tim sekelas Inggris.
Pencapaian ini tak urung menimbulkan kemarahan pendukung. Banyak orang menganggap lolosnya Inggris dari grup hanya karena keberuntungan. Bahkan saat Inggris hanya mampu bermain imbang dengan Slovenia, Southgate harus menerima lemparan gelas penggemar.
Inggris Mulai Bangkit
Memasuki babak 16 besar, Harry Kane mulai menampakkan tajinya. Menghadapi Slowakia mereka mampu meraih kemenangan.
Namun kemenangan itu tidak begitu saja diraih. Inggris baru bisa menyamakan kedudukan pada masa injury time lewat Jude Belingham. Hal ini membuat pertandingan lanjut ke babak extra time. Di babak inilah Harry Kane mampu membuat Inggris unggul 2-1.
Babak 8 besar mempertemukan Inggris dengan Swiss. Lagi-lagi anak asuh Southgate mengalami kesulitan mengatasi Swiss. Hasil imbang hingga akhir pertandingan membuat pertandingan diakhiri dengan adu penalti. Kemenangan diraih Inggris.
Belanda Ujian Sesungguhnya Southgate