Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Madu dan Racun PPDB Sistem Zonasi bagi Sekolah Swasta

4 Juli 2024   11:43 Diperbarui: 4 Juli 2024   13:41 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecenderungan ini muncul biasanya dari kalangan menengah ke bawah dan kemampuan akademik rendah. Sistim zonasi membuat mereka tidak harus bertarung menggunakan prestasi nilai untuk masuk sekolah negeri.

Sebelum sistim zonasi berlaku, golongan inilah yang menjadi sasaran sekolah-sekolah swasta biasa. Pasca pengumuman PPDB sekolah negeri, mereka kebanyakan kebingungan karena belum mendapatkan sekolah, maka satu-satunya pilihan adalah sekolah-sekolah swasta tersebut.

Menyuburkan Sekolah-Sekolah Swasta Bonafid

Jika PPDB sistim zonasi menghancurkan sekolah swasta biasa, tidak dengan sekolah-sekolah swasta bonafid. Mereka justru merasakan 'madu' PPDB sistim zonasi.

Hal ini terlihat dari para orang tua dengan tingkat ekomomi bagus, yang memilih sekolah swasta tersebut sebagai pilihan bagi anak mereka. Biaya berapa pun yang dibebankan, mereka sanggupi.

Kecenderungan iniu muncul disebabkan sekolah-sekolah negeri favorit kini tidak lagi 'steril'. Jika sebelumnya sekolah-sekolah ini berisikan siswa dengan tingkat akademik tinggi, kini tidak lagi.

Dengan penerapan sistim zonasi, paling tidak 55% siswa yang diterima datang dari penduduk sekitar sekolah tersebut. Mereka-mereka inilah yang masuk hanya didasarkan jarak rumah tinggal dengan sekolah tersebut.

Berdasarkan input yang tidak seperti dahulu lagi, muncul kekhaewatiran merosotnya mutu sekolah-sekolah negeri favorit tersebut. Sehingga dari pada harus menanggung berbagai akibat, mereka memilih sekolah swasta bonafid sebagai pilihan.

Di sisi lain, sekolah-sekolah negeri favorit pun harus merasakan imbasnya terkait input yang masuk.

Gambaran inilah yang saat ini terjadi. Potret kontardiktif tutupnya sekolah-sekolah swasta biasa dan makin berjayanya sekolah-sekolah swasta bonafid.

Lembah Tidar, 4 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun