Sah sudah timnas Indonesia menjadi satu-satunya wakil ASEAN yang berhak tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kemenangan 2-0 atas Filipina, membuat nilai Indonesia tidak mungkin terkejar oleh Vietnam, meski mereka menang dari Irak.
Dua gol dari Tom Haye dan Rizki Ridho, membuat Filipina hanya mengemas nilai 1 dari 6 pertandingan yang mereka lakoni. Nilai itu hasil imbang saat menjamu Indonesia pada pertandingan sebelumnya.
Secara apapun, Filipina layak untuk kalah. Sepanjang pertandingan, Indonesia membombardir Filipina dengan 20 tendangan dan 7 di antaranya mengarah ke gawang. Sedangkan Filipina hanya mampu melepas 7 tembakan dan hanya 1 mengarah ke gawang.
Kekalahan ini sekaligus menutup mulut besar Tom Sainfiet yang bertekad mengalahkan Indonesia. Bahkan dia secara pongah bertekad membantu Vietnam agar lolos ke putaran ketiga dengan mengalahkan Indonesia.
Semua omong kosong itu tidak terbukti. Filipina nyaris tidak berkutik sama sekali. Pemain naturalisasi yang mereka bawa, terbukti tidak memberi kontribusi sama sekali.
Filipina Tuduh Wasit Untungkan Timnas Indonesia
Di balik kemenangan Indonesia tersebut, ternyata muncul kabar tidak sedap tentang laga semalam, Selasa (11/6/2024). Tom Sainfiet, pelatih baru Filipina menuduh wasit Rustam Lutfullin dari Uzbekistan menguntungkan tuan rumah.
"Ada momen ketika pemain kami bertabrakan dengan kiper Indonesia. Seharusnya penalti karena kiper tidak menyentuh bola,"Â ungkap Tom Sainfiet dilansir dari soha.vn, Rabu (12/6/2024).
Momen itu terjadi pada menit ke-85 ketika terjadi tendangan bebas dari pemain Filipina. Saat itu ketika Ernando Ari berusaha meninju bola bertabrakan dengan Adrian Ugelvik. Akibatnya Adrian pun harus dilarikan ke rumah sakit dengan ambulan.
Momen inilah yang dianggap potensi melahirkan tendangan penalti. Tom meyakini bahwa jika hukuman penalti diberikan, Filipina pasti bisa mengubah keadaan. Keyakinan itu yang dibawa oleh Tom, sehingga berpendapat bahwa wasit bertindak kurang adil.
Momen lain yang dianggap bentuk keberpihakan wasit adalah masalah tambahan waktu. Seharusnya wasit memberikan tambahan waktu yang lebih Panjang, hal ini dikaitkan dengan lamanya penanganan terhadap Adrian.
Demikian pula dengan keluhan Tom bahwa tidak tersedianya VAR dalam pertandingan tersebut. Ketiadaan VAR ini membuat Filipina dirugikan dengan Keputusan wasit.
Namun bagaimanapun juga apa yang diucapkan Tom tak lebih dari upaya menutupi kegagalannya. Benturan antara Ernando dan Adrian murni perebutan bola biasa, tambahan waktu yang diberikan pun termasuk lama, karena pertandingan hingga memasuki menit ke-110.
Lepas dari apapun, timnas Indonesia mampu menciptakan Sejarah baru dengan berada di antara 18 negara terkemuka dalam sepak bola di Asia. Putaran ketiga memberi kesempatan pada Indonesia untuk melangkah lebih jauh.
Lembah Tidar, 12 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H