Hasil minor atas Irak harus ditelan timnas Indonesia sore ini, Kamis (6/6/2024). Di depan publiknya sendiri, timnas Indonesia dibungkam 2 gol tanpa balas oleh Irak dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Satu gol lewat scenario tendangan penalti, gol kedua terjadi karena blunder Ernando Ari.
Hasil ini membuat Indonesia berjuang lagi lewat pertandingan terakhir. Padahal dalam scenario Shin Tae-yong laga melawan Irak akan menjadi laga pengunci peluang Indonesia lolos ke putara ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2024.
Sebelum laga ini digelar, Shin Tae-yong mengusung optimism tinggi. Bahkan Shin Tae-yong telah menyusun serangkaian scenario untuk menyulitkan Irak dalam laga di Gelora Bung Karno. Termasuk di antaranya memajukan jadwal kick-off pada pukul 16.00 WIB.
Dengan menggunakan jam yang tidak nyaman ini, Shin Tae-yong berharap pemain Irak akan kesulitan dalam melakoni pertandingan. Cuaca yang demikian panas ditambah tingginya kelembaban yang ada, akan membuat kesulitan adaptasi pemain Irak.
Hal ini tampak sudah menunjukkan hasil. Para pemain Irak dan staf kepelatihan mengeluhkan cuaca Jakarta yang sangat tidak nyaman. Hal ini yang diharapkan Shin Tae-yong.
Saat laga digelar, apa yang direncanakan Shin Tae-yong berjalan sesuai rencana. Timnas Indonesia langung melakukan pressing ketat terhadap pertahanan Irak. Hasilnya beberapa peluang pun tercipta di babak awal.
Irak sendiri di babak awal lebih banyak bertahan. Mereka melakukan berbagai cara untuk mementahkan peluang emas Indonesia. Sehingga wajar jika muncul keyakinan masalah gol hanya tinggal menunggu waktu saja.
Namun, ternyata hal itu hanya berlangsung 30 menit. Setelah itu secara perlahan Irak mulai mengendalikan permainan. Tekanan dari Irak yang mulai muncul berujung pada kekacauan di lini pertahanan Indonesia.
Hasilnya beberapa kesalahan krusial pun terjadi. Mulai dari handsball yang menimpa Justin Hubner dan berujung hukuman penalty, ditambah dengan pelanggaran oleh Jordi Amat yang berujung kartu merah.
Dua hal lagi yang menjadi catatan adalah blunder yang dilakukan Ernando Ari. Blunder pertama berujung dengan pelanggaran yang mengacu pada hukuman tendangan penalty. Langkah Ernando menghentikan lawan karena lini belakang terlambat bereaksi.
Blunder kedua berujung dengan gol kedua ke gawang Indonesia. Backpass yang diberikan pada Ernando tidak tepat, karena Ernando dikepung 2 pemain Irak. Akibatnya Ernando gugup, bola pun dikuasai pemain Irak dan berakhir dengan gol.
Diakui atau tidak, terjadi juga penurunan kebugaran pada pemain Indonesia terutama pemain naturalisasi. Permainan cepat yang dilakukan di awal laga sangat menguras tenaga. Sehingga ketika gol tidak tercipta, tenaga mereka pun terkuras.
Di saat seperti inilah Irak mengambil alih keadaan. Pengalaman dan kecerdikan yang mereka miliki membuatnya mampu memanfaatkan berbagai celah yang ada.
Sebuah Pelajaran yang sangat berharga bagi Shin Tae-yong dan anak asuhnya.
Lembah Tidar, 6 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H