Seperti mengalami de javu, Gregoria Mariska Tunjung dalam beberapa pertandingan sebulan ini. Dalam 3 ajang yang dilakoninya, dia berada dalam posisi yang sama. Ending dari 3 situasi itu pun berbeda-beda.
Situasi itu terjadi dalam ajang Thailand Open 2024 dan Singapore Open 2024. Dalam 2 ajang tersebut, Jorji sempat berada di angka 19 terlebih dahulu. Dalam perjumpaan dengan Wang Zhi Yi di babak 8 besar Singapore Open 2024, Jorji mampu menyelesaikannya.
Namun saat menghadapi An See Young kemarin, Sabtu (1/6/2024), situasi berbalik 180 derajat. Jorji sempat memimpin di angka 19, namun An See Young mampu menutup gim dengan angka 23-21.
Kekalahan ini tentu saja bukan karena masalah keberuntungan, namun lebih pada mental bertanding. Upaya maksimal Jorji ternyata harus mentok di urusan mental.
Dalam laga kemarin, bukan berarti Jorji bermain jelek. Meskipun rekor pertemuan 7-0 untuk kemenangan An See Young, Jorji mampu memberikan perlawanan ketat. Di gim pertama keduanya saling berkejaran poin. Jorji baru terhenti di angka 15.
Demikian pula dengan gim kedua. Bahkan Jorji sempat unggul 14-9. Namun kembali mental bertanding An See Young yang hebat mampu membuat skor menjadi 19-19. Namun alih-alih meraih kemenangan, An See Young justru menelikung Jorji dengan skor 23-21.
"Secara permainan saya kurang puas karena saya melihat ada kesempatan untuk mendapatkan lebih, terutama di gim kedua. Tapi sayang saya tidak bisa memanfaatkan posisi unggul yang cukup meyakinkan tadi," sesal Jorji di akun Instagram resmi PBSI, Sabtu )1/6/2024).
Kekalahan Jorji membuat peluang gelar di sektor Tunggal putri melayang. Satu-satunya harapan gelar hanya datang dari Fajar/Rian yang semalam mampu mengalahkan Kim Asturp/Rasmussen dengan rubber game.
Di babak final Fajar/Rian akan  ditantang pasangan China Dia Ji Ting/Ren Xiang Yu. Fajar/Rian punya peluang untuk menang asal mampu meminimalisir kesalahan sendiri.
Lembah Tidar, 2 Juni 2024