Fasilitas ini konon dibangun sekitar tahun 1830-an saat Belanda memadamkan Perlawanan Pangeran Diponegoro (1825-1830) oleh Jendral de Kock.
Komplek Rindam VII Diponegoro ini sekarang masih difungsikan lengkap dengan bangunan lama khas Belanda. Peruntukan adalah untuk Pendidikan militer dan perumahan prajurit.
Komplek yang tidak kalah menarik adalah Rumah Sakit Tentara (RST). Sama dengan Rindam, RST juga berfungsi untuk mendukung aktivitas militer Belanda di Magelang.
Menurut berbagai sumber, Rumah Sakit Tentara ini didirikan pada tahun 1917. Â Sama dengan asrama Rindam, RST pun difungsikan dukungan Kesehatan bagi kegiatan militer Belanda.
Satu lagi asset yang sangat penting adalah Lapangan Udara Tidar. Letak lapangan ini tepat di bawah Gunung Tidar, sekarang difungsikan sebagai Lapangan Golf.
Namun pada zaman Belanda, lapangan ini berfungsi sebagai lapangan terbang meski hanya untuk pesawat-pesawat kecil saja.
Tiga bangunan kuno tersebut hanya sejumput kecil asset Belanda di Magelang. Jika ditelusuri, lebih dari 20 jenis peninggalan Belanda yang ada di Magelang dalam bentuk bangunan.
Penasaran? Senggangka waktu untuk menengoknya!
Lembah Tidar, 20 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H