Sebagai sebuah kota, Kotamadya Magelang mungkin tidak layak disebut sebagai kota. Sebab wilayahnya hanya membentang seluas 18 kilo meter persegi. Jika dikitari dengan sepeda motor tidak butuh waktu lama, tidak sampai setengah jam.
Keunikan Magelang adalah segi letaknya yang relative tinggi. Wilayah ini dulu sering diistilahkan geger bay atau dalam Bahasa Indonesia berarti punggung buaya.
Hal ini disebabkan wilayah utama kota Magelang seperti bukit yang memanjang. Hal ini ditunjukkan dengan batas timur dan barat kota Magelang. Di sebelah barat adalah Sungai Progo dan sebelah timur Sungai Elo.
Letak kedua Sungai tersebut lebih rendah dari kota Magelang. Sehingga secara teori, kota Magelang tidak mungkin terendam banjir karena letaknya.
Sisi lain yang membuat Kota Magelang mempunyai arti penting adalah fungsi kota ini pada masa penjajahan Belanda. Magelang menjadi sebuah kota yang sangat penting bagi penjajah Belanda.
Hal ini tampak dari begitu banyaknya fasilitas militer yang terdapat di kota kecil ini. beberapa fasilitas tersebut saat ini masih berdiri tegak dengan usia rata-rata 200 tahun.
Fasilitas militer di kota Magelang beragam. Mulai dari asrama tentara, Rumah Sakit Tentara, pusat Pendidikan militer, hingga lapangan terbang.
Semua fasilitas ini ada di Kota Magelang. Sebuah fasilitas yang tidak mungkin ada seandainya Magelang tidak mempunyai peran penting. Bahkan Karesidenan Kedu yang membawahi 5 kota berpusat di Magelang.
Beberapa fasilitas militer yang ada di Magelang, kini digunakan sebagai tempat Pendidikan militer. Di antaranya adalah Rindam VII Diponegoro. Fasilitas ini berhimpitan dengan asrama perwira militer Belanda di wilayah Badaan.