Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Gregoria Mariska Tunjung Selalu Gagal dengan Kesalahan yang Sama

18 Mei 2024   21:11 Diperbarui: 18 Mei 2024   21:17 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat babak 8 besar partai tunggal putri dalam ajang Thailand Open 2024, tersimpan satu rasa kecewa yang besar. Tiket semifinal yang sudah di depan mata, direbut musuh akibat satu kesalahan kecil.

Hal itu yang terjadi pada Gregoria Mariska Tunjung atau dikenal dengan nama Jorji. Dalam laga berhadapan dengan Supanida Kathethong pebulu tangkis pelapis asal Thailand ini, secara matematis tiket itu sudah separuh di tangan Jorji.

Momen itu terjadi di angka terakhir gim ketiga. Saat itu Jorji memimpin dengan angka tipis 20-19 atas Supanida Katethong.

Saat Jorji melepaskan smash keras ke sisi kiri pertahanan Katethong, bola kembali dalam keadaan tidak sempurna. Jorji menerima bola tersebut dan melakukan crossing silang di atas net.

Alih-alih berbuah angka. Bola Jorji justru jatuh di luar lapangan permainan. Situasi ini memaksa Jorji harus melalui babak setting dengan skor 20-20.

Bukannya perbaiki penampilan, lagi-lagi bola Jorji meluncur ke luar lapangan saat melakukan pengembalian. Skor pun berubah 20-21.

Pada permainan berikutnya, lagi-lagi Jorji melakukan kesalahan yang sama. Bola pengembaliannya meluncur lagi ke luar lapangan. Sehingga pertandingan berakhir dengan skor 20-22 untuk kemenangan Supanida Katethong.

Bagi pebulu tangkis Thailand ini, kemenangan ini sangat luar biasa. Sebab, secara peringkat, Jorji jelas lebih baik. Demikian pula dalam urusan jam terbang.

Jorji sendiri hanya mampu menyesali kegagalan ini. kehilangan fokus di momen krusial menghancurkan semuanya.

"Tadi di poin-poin kritis saya merasa tegang juga. Dan dia mampu memanfaatkan momentum ini. Padahal saya beberapa kali sudah unggul tetapi karena tegang saya jadi main terlalu hati-hati. Dengan begitu bola pengembalian saya malah jadi kurang matang," aku Jorji di laman Instagram PBSI, Jumat (17/5/2024).

Hal-hal semacam ini bukan sekali saja terjadi pada Jorji. Dalam beberapa pertandingan, pebulu tangkis nomor satu Indonesia sering kehilangan fokus. Perolehan angka yang demikian cepat, tiba-tiba diikuti kehilangan angka yang cepat pula.

Demikian pula saat turun di setiap pertandingan. Jorji sering tampak bermain kurang lepas. Seperti ada yang membebani langkah-langkahnya. Hal itu tampak dari roman mukanya.

Mungkin saja hal ini dikarenakan ekspetasi yang begitu besar dari Masyarakat. Sebab hingga saat ini, Jorji satu-satunya andalan Indonesia di level senior. Pantas jika terbebani.

Lembah Tidar, 18 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun