Hal kedua yang tidak dapat dibantah adalah pengetahuan Troussier tentang sepak bola Asia. Pengalamannya di Jepang dan Vietnam menjadi bekal yang cukup.
Hal berbeda jika PSSI memutuskan untuk mengambil diretktur Teknik dari Eropa. Kultur sepak bola Eropa jelas sangat berbeda. Sehingga memerlukan adaptasi cukup lama untuk memahami kultur sepak bola Asia.
Lain halnya dengan  Troussier. Jika VFF (PSSI-nya Vietnam) mengatakan Troussier tidak memahami sepak bola Asia, itu hal yang keliru. Ungkapan tersebut sebenarnya merupakan ketidaksabaran mereka dalam mengikuti proses regenerasi Troussier.
Mempunyai Ikatan Emosional dengan Timnas Indonesia
Hal yang barangkali aneh adalah kedekatan emosionla Troussier dengan timnas Indonesia. Hal ini menjadi sesuatu yang aneh. Sebab timnas Indonesia 3 kali menghancurkan anak asuh Troussier. Ujung-ujungnya pelatih asal Prancis ini harus kehilangan pekerjaannya.
Namun dalam beberapa momen, justru Troussier begitu akrab dengan Shin Tae-yong maupun para pemain timnas Indonesia. Saat Indonesia membantai Vietnam, setelah pertandinghan justru Troussier tampak bercanda akrab dengan Pratama Arhan. Padahal pemain Vietnam tampak belum bisa menerima kekalahan ini.
Demikian pula dalam ajang play-off Olimpiade Paris 2024. Troussier bahkan sempat foto dengan dokter timnas Indonesia, Choi Ju Young. Tidak tampak kesan dendam dalam foto yang diunggahnya.
Dan diam-diam Troussier pun mengagumi timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong. Hal terungkap dalam beberapa komentarnya.
Dengan dasar semua ini, bukan tidak mungkin Troussier akan girang jika ditawari jabatan ini.
Lembah Tidar, 15 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H