Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Musibah Study Tour SMK Lingga Kencana Depok

13 Mei 2024   17:34 Diperbarui: 13 Mei 2024   17:46 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok (Sumber gambar: news.detik.com)

Kabar duka datang dari Subang saat bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana mengalami rem blong di turunan Cuater, Subang pada hari Sabtu (11/5/2024).

Bus Trans Putera Fajar nomor polisi AD 7524 OG yang dikemudikan Sadiran kehilangan fungsi rem di jalan turunan yang sering terjadi kecelakaan. Akhirnya 11 nyawa yang terdiri dari guru dan siswa pun menjadi korban akibat sebuah kelalaian.

Dari telisik pihak kepolisian, tidak tampak jejak pengereman sama sekali. Artinya, rem bus tersebut sama sekali tidak berfungsi. Berhentinya bus karena menabrak tiang Listrik dan terbalik.

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 18.45 WIB, saat rombongan perjalanan pulang ke SMK Lingga Kencana, Depok.

Setelah musibah terjadi, barulah terbuka segala hal terkait bus tersebut. Mulai dari status uji berkala yang telah kedaluarsa, tidak adanya izin angkutan, kondisi bus yang tidak layak di beberapa bagian. Termasuk pula muncul Tindakan menyalahkan sekolah berkaitan dengan pemilihan bus.

Pada bagian terakhir, mengenai kesalahan sekolah berkaitan pemilihan bus, hal ini telah dibantah oleh pihak sekolah. Karena pemilihan bus menjadi domain pihak biro travel.

Apa yang disampaikan pihak sekolah benar. Sebab selama ini, hampir sebagian besar kegiatan study tour yang menggunakan pihak ketiga, dalam hal ini biro travel/wisata sekolah hanya tinggal terima bersih.

Dalam artian setelah kesepakatan tentang obyek yang akan dituju, baru dihitung biaya akomodasi dan transportasi selama kegiatan berlangsung. Setelah kesepakatan dicapai, segala persiapan perjalanan menjadi domain pihak biro.

Hal ini yang umumnya terjadi. Memang ada beberapa sekolah yang mengajukan beberapa permintaan tertentu termasuk jenis kendaraan, biasanya akan berimbas pada tambahan dana yang harus dikeluarkan sekolah.

Langkah selanjutnya pihak birolah yang akan mengubungi PO yang akan digunakan. Mereka biasanya sudah mempunyai jaringan tersendiri, termasuk kategori bus yang akan digunakan sesuai budget yang tersedia.

Hal itulah yang umumnya dilakukan beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan study tour. Maka jawaban pihak SMK Lingga Kencana Depok ada benarnya terkait hal itu.

Berkaca dari musibah tersebut, maka menjadi sebuah Pelajaran bagi sekolah lain untuk cawe-cawe dalam menentukan bus yang akan digunakan. Termasuk pula dengan melihat kondisi bus yang akan digunakan, dan jika perlu melihat tahun pembuatan bus tersebut.

Sebab bukan rahasia lagi sekarang banyak bus pariwisata yang direkondisi. Yaitu bus lama yang dibangun ulang hanya di segi bodynya saja, sementara mesin yang digunakan masih mesin yang lama.

Lembah Tidar, 13 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun